Anggur baru dalam kantong kulit yang baru

oleh | Sep 4, 2021 | Berita, Kongregasi

Nemi, Italia. 3 September 2021. Hari ini dimulai dengan Perayaan Ekaristi dalam ritus Siro-Malabar, yang dipimpin oleh para kapitular dari Provinsi St. Thomas. Kami bertemu dengan tradisi dan ritus Orang Timur, sharing dalam meja Sabda dan meja Roti dalam dua bahasa yaitu: Malayalam dan Inggris. Setelah Ekaristi, para konfrater kami mempersembahkan Salib St. Thomas, lambang Gereja Katolik Siro-Malabar kepada setiap kapitular. Kami juga mengucapkan selamat dan berdoa untuk saudara kita Ricar Costa-Juss, Provinsi Sanctus Paulus, yang merayakan ulang tahun tahbisan imamatnya yang ke-37.

Sesi pertama kapitel diterangi oleh pernyataan dari perikop Injil yang mengilhami dan menarik perhatian pada kebutuhan untuk memasukan anggur baru ke dalam kantong kulit yang baru (Luk. 5:36-39). Penerapan pada teks dewasa ini muncul secara spontan. Kami juga ingin memasukan anggur baru dari kebijaksanaan kami ke dalam kantong anggur yang baru, agar mampu menampung semua keberanian yang telah mengilhami percakapan kami dan dimanifestasikan dalam metodologi kapitel. Ada bentuk-bentuk baru yang diusulkan untuk membentuk komunitas sinode; baru harus menjadi cara mencapai konsensus.

Sedikit demi sedikit, dengan perasaan menemui jalan buntu, kami mulai merancang proyek Kongregasi untuk enam tahun ke depan: Agenda 2027. Dalam melaksanakan proyek ini, pertama-tama kami mempelajari dua mimpi awal secara terperinci, dan merumuskannya kembali dalam dialog pribadi dan juga dalam kelompok. Pada sesi sore, dimulai di aula kapitel dan dilanjutkan dengan kerja kelompok, yang mana kami mengulangi kembali dinamika pagi hari, namun berorientasi pada visualisasi dan konkritisasi komitmen yang ingin kami usulkan kepada Kongregasi untuk masa depan yang sudah kita bangun. Anggur baru yang Yesus tawarkan kepada kita hari ini secara efektif mengharuskan kita untuk menggantikan kantong kulit kita.

Kami mengakhiri hari kami dengan mempercayakan diri kepada Hati Tak Bernoda Maria, dengan berdoa dan merenungkan peristiwa sedih rosario. Dalam momen doa Maria ini, sentimen spiritual seluruh Kongregasi yang menemani kita dari jauh. Besok kami melanjutkan pekerjaan: percakapan di jalan berlanjut dan tanpa ragu, mereka memiliki banyak kejutan untuk kami. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Floren & Datus)