“Karunia untuk Memberi” – 75 Tahun Kehadiran CMF di Filipina

Nemi, Italia. 7 September 2021. Dengan hati yang penuh rasa syukur atas lima ratus tahun iman Katolik di Filipina, kami sekaligus merayakan tujuh puluh lima tahun kehadiran Claretian di kepulauan itu. Pada saat doa dan awal sesi pertama pagi itu, kami dipenuhi dengan wajah saudara-saudari yang berbagi hidup dan misi di wilayah tersebut.

Setelah membaca dan menyetujui hasil laporan sehari sebelumnya, kami memulai pekerjaan pribadi untuk memperluaskan komitmen yang akan diwujudkan dalam tindakan nyata sesuai kehendak Allah dan mimpi kongregasi dalam enam tahun ke depan. Buah dari refleksi ini kemudian disatukan ke dalam tiga komitmen kelompok untuk masing-masing dari tujuh rancangan sesuai mimpi kongregasi. Kembali ke gedung pertemuan kapitel, komisi mengumpulkan dan menyusun draft yang telah kami bagikan bersama dalam pertemuan untuk mempresentasikan rancangan terakhir yang mengacu pada inisial dan formasi yang berkelanjutan. Para bapa kapitel melakukan kontribusi yang mereka anggap relevan dan kemudian dilanjutkan dengan memberikan suara pada rancangan kongregasi.

Waktu yang tersisa hari itu, kami bekerja lagi dalam tujuh kelompok dengan tujuan mengkonkretkan komitmen masing-masing dari tujuh rancangan yang disetujui di dalam pertemuan kapitel. Di penghujung hari, kami berbagi dalam pertemuan untuk memadu dan memperluaskan karya besar pada masing-masing kelompok, dengan menyisakan waktu bagi para peserta kapitel untuk bereaksi terhadap apa yang telah mereka dengar.

Hari itu diakhiri dengan pesta yang diselenggarakan oleh saudara-saudara kita dari Filipina pada malam pesta Perawan Maria. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Rego & Yandri)

KAPITEL UMUM XXVI: SANTAI, TETAPI TIDAK ADA JEDA

Nemi, Italia. 6 September 2021. Rutinitas yang sering mewarnai kehidupan kami sehari-hari yang menghalangi kami untuk merasakan semburan transendensi yang hadir dalam kehidupan kami sehari-hari, ternyata dapat diatasi berkat karunia persaudaraan, yang selalu terungkap dalam banyak cara. Pengalaman ini kami alami kemarin, saat hari Minggu, pada hari istirahat bagi komunitas Kapitel, yang ditandai dengan daya kekuatan perayaan Ekaristi. Rekan-rekan kami dari Indonesia-Timor Leste, yang bertanggungjawab atas perayaan liturgi, membuat kami merasakan keramahan dan kegembiraan, yang menjadi bagian dari ciri khas mereka. Pada momen syukuran, secara simbolik mereka “memahkotai” anggota baru dari Dewan Jenderal, dengan menggunakan budaya mereka, untuk memberi penghormatan kepada mereka yang memimpin atau mengunjungi mereka. Pada momen ini pula kedua saudara kita, Ricard Costa-Juss, merayakan hari ulang tahunnya yang kelima puluh empat dan Gonzalo Fernández, yang merayakan ulang tahun keempat puluh lima dari profesi pertamanya.

Setelah Misa, perjamuan diadakan di ruang terbuka, di halaman di pintu masuk. Karena ini adalah hari Minggu terakhir dari Kapitel, kami bersulang bersama dan menikmati daging panggang yang lezat, sambil menikmati pesona danau Nemi. Cerita dalam makan malam bersama berlangsung lebih lama dari biasanya, dalam suasana yang meriah dan berbagi dalam persaudaraan.

Kami juga mengalami suasana sukacita dan persaudaraan yang baik hari ini, terima kasih kepada saudara-saudara kami dari dua organisme Claretian Nigeria yang berkembang pesat: Nigeria Timur dan Nigeria Barat, yang bertanggung jawab memimpin doa hari Senin ini. Ekaristi diakhiri dengan berkat khusyuk yang mengharukan, yang secara tradisional disediakan untuk acara-acara besar. Selama Vesper, kami terus berdoa untuk anggota dari dua organisme Nigeria dan untuk proyek-proyek kerasulan mereka. Hari-hari Kapitel bukan hanya kesempatan untuk menemukan cara merayakan iman dalam budaya yang berbeda, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa universal dan kesadaran antarbudaya. Semua ini dapat dirasakan baik di kapel maupun di aula kapitel.

Hari ini dimulai minggu keempat sekaligus minggu terakhir dari Kapitel Umum ke-XXVI. Bagian pertama pagi itu didedikasikan untuk melanjutkan rancangan dimensi terakhir dari mimpi Kongregasi kita, yaitu pembentukan dalam masa formasi. Metodenya tidak berubah: kerja pribadi, kerja tim dan mempresentasikan kesimpulan pertama di aula. Bagian kedua pada pagi itu, didedikasikan untuk beberapa topik yang tersisa yang diajukan kepada komisi pra-kapitalis untuk dipelajari, terutama tentang peringatan liturgi para Martir kita.

Di sore harinya, berkat kerja keras dari komisi sintesis, dimungkinkan untuk menyerahkan masing-masing pertimbangan mengenai draf tema yang sangat berkembang, yang dikerjakan selama tiga hari terakhir. Semua yang ada hanya untuk meninjau kembali desain dimensi terakhir. Pekerjaan masih berlangsung, namun pertemuan Kapitel Umum ini belum berakhir. Setelah makan malam, masih ada waktu untuk tiga pembahasan “penting” sambil menikmati kopi: Satu tentang aspek misi di Asia, yang lain mengenai hal pastoral dan kepedulian terhadap keberadaan kaum homoseksual, dan yang ketiga mengenai pembinaan. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Ferdy Naibobe & Paskal)

Kapitel umum xxvi: Kami bermimpi dengan merancang dan kami merancang dengan bermimpi

Nemi, Italia. 4 September 2021. Hari ini, Sabtu pertama bulan September, saudara-saudara kita dari Provinsi Kolombia-Ekuador memimpin Perayaan Ekaristi, mempercayakan kepada Maria, ibu dan formator kita, tahap desain yang telah kita mulai sejak kemarin. Selain alasan syukur setiap hari, hari ini kami dengan senang hati menyambut kembali ke pertemuan kapitel saudara-saudara yang dalam masa pemulihan dikarantina sampai hari ini: P. Juan Martin Askaaturrieta dan P.Valens Agino. Selain itu, hari ini kami juga berterima kasih kepada P. Jean Baptiste Makilandi, pemimpin delegasi Kongo, karena telah datang ke Nemi.

Pada awal pekerjaan di aula kapitel, moderator hari ini, P. Rosendo Urrabazo, mengundang kita untuk mendengarkan dengan seksama teks Injil Lukas 6:46-49, dimana Yesus memperkenalkan kebijaksanaan alternatif yang mengguncang tatanan sosial dan secara kritis mempertimbangkan prosedur ketetapan yang menunjangnya. Yesus tidak mendorong kita untuk mempertahankan Status Quo, tetapi untuk hidup di bumi ini seolah-olah Kerajaan Allah telah dimulai. Kata-kata Guru ini bergema di aula kapitel sebagai panggilan untuk bermimpi; yaitu, untuk merancang proyek Kongregasi yang tidaksesuai dengan apa yang telah dicapai atau “ditetapkan” di dunia kecil kita. Untuk ini, ada baiknya upaya yang kami lakukan untuk melibatkan setiap Claretian dalam proyek menarik yang sedang diusahakan untuk dikembangkan oleh Kapitel ini.Setelah mengatakan ini, dan setelah menjelaskan metode kerja, selama waktu istirahat hari ini, kami mengikuti dinamika yang sangat mirip dengan kemarin: pekerjaan pribadi, berbagi dalam kelompok, menyetujui penyusunan desain yang menafsirkan mimpi dan eksposisi dari apa yang ada di aula kapitel. Waktu telah digunakan dengan sangat baik sehingga kami berhasil membahas empat dari tujuh elemen yang membentuk mimpi kapitel. Yang harus dilakukan sekarang adalah membuat komitmen konkrit pada berbagai proposal; tetapi sebelum itu, Panitia memiliki tugas/pekerjan yang sulit.Semua upaya ini sejalan dengan pembahasan proposal yang disusun oleh komisi pra-kapitular, yang telah mempelajari isu-isu kontroversial. Hari ini kita telah mambahas topik yang tampaknya organisasional – yaitu teritorialitas – yang pada kenyataannya mempengaruhi, antara lain, identitas misionaris, cara menjalankan misi, dan ekonomi. Setelah makan malam, beberapa kapitular mengambil bagian dalam apa yang disebut “Percakapan sambil minum kopi”, di mana mereka berbicara tentang pelayanan kaum muda dan proyek “Claret Way” dan Institut Hidup Bakti.Minggu ini diakhiri dengan kepuasan bahwa kami telah menggunakan waktu dengan baik dan membuat kemajuan dalam pengambilan keputusan kami. Besok kami menghentikan pekerjaan biasa kami untuk merayakan Hari Tuhan dan menikmati istirahat yang tenang dan layak. Kami akan bertemu lagi Senin depan! (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Emil, Roy & Patris)

Anggur baru dalam kantong kulit yang baru

Nemi, Italia. 3 September 2021. Hari ini dimulai dengan Perayaan Ekaristi dalam ritus Siro-Malabar, yang dipimpin oleh para kapitular dari Provinsi St. Thomas. Kami bertemu dengan tradisi dan ritus Orang Timur, sharing dalam meja Sabda dan meja Roti dalam dua bahasa yaitu: Malayalam dan Inggris. Setelah Ekaristi, para konfrater kami mempersembahkan Salib St. Thomas, lambang Gereja Katolik Siro-Malabar kepada setiap kapitular. Kami juga mengucapkan selamat dan berdoa untuk saudara kita Ricar Costa-Juss, Provinsi Sanctus Paulus, yang merayakan ulang tahun tahbisan imamatnya yang ke-37.

Sesi pertama kapitel diterangi oleh pernyataan dari perikop Injil yang mengilhami dan menarik perhatian pada kebutuhan untuk memasukan anggur baru ke dalam kantong kulit yang baru (Luk. 5:36-39). Penerapan pada teks dewasa ini muncul secara spontan. Kami juga ingin memasukan anggur baru dari kebijaksanaan kami ke dalam kantong anggur yang baru, agar mampu menampung semua keberanian yang telah mengilhami percakapan kami dan dimanifestasikan dalam metodologi kapitel. Ada bentuk-bentuk baru yang diusulkan untuk membentuk komunitas sinode; baru harus menjadi cara mencapai konsensus.

Sedikit demi sedikit, dengan perasaan menemui jalan buntu, kami mulai merancang proyek Kongregasi untuk enam tahun ke depan: Agenda 2027. Dalam melaksanakan proyek ini, pertama-tama kami mempelajari dua mimpi awal secara terperinci, dan merumuskannya kembali dalam dialog pribadi dan juga dalam kelompok. Pada sesi sore, dimulai di aula kapitel dan dilanjutkan dengan kerja kelompok, yang mana kami mengulangi kembali dinamika pagi hari, namun berorientasi pada visualisasi dan konkritisasi komitmen yang ingin kami usulkan kepada Kongregasi untuk masa depan yang sudah kita bangun. Anggur baru yang Yesus tawarkan kepada kita hari ini secara efektif mengharuskan kita untuk menggantikan kantong kulit kita.

Kami mengakhiri hari kami dengan mempercayakan diri kepada Hati Tak Bernoda Maria, dengan berdoa dan merenungkan peristiwa sedih rosario. Dalam momen doa Maria ini, sentimen spiritual seluruh Kongregasi yang menemani kita dari jauh. Besok kami melanjutkan pekerjaan: percakapan di jalan berlanjut dan tanpa ragu, mereka memiliki banyak kejutan untuk kami. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Floren & Datus)

Berakar Pada Sabda Allah, Kita Terus Menebarkan Jala

Nemi, Italia, 2 September 2021. Kekaguman yang dialami oleh para Rasul dalam Injil hari ini serupa dengan apa yang kita alami dalam Kapitel Umum kali ini. Setelah tujuh belas hari bekerja keras, mulailah kebosanan muncul dan menganggu upaya untuk melanjutkan jalan transformasi yang sulit ini, dan karena itu, kamipun berseru bersama para murid kepada Tuhan, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa!” namun, seperti para Rasul, kamipun menaruh kepercayaan pada kata-kata Yesus dan terus menebarkan jala kami. Dengan kepastian ini, Kapitel Umum memulai tahap ketiga sekaligus fase terakhirnya. Tidak dapat diragukan lagi bahwa, Injil yang memanggil kita memiliki kuasa lebih daripada pengalaman yang meletihkan akibat hiruk-pikuknya kesibukan zaman!

Bersamaan dengan sukacita hari ulang tahun saudara kita, P. Jose Aponte, dari Provinsi Kolombia-Ekuador, kami memulai sesi pagi dengan mempresentasikan para dewan terpilih. Dinamika yang dipimpin langsung oleh P. Matthew Vattammatam, CMF dan termotivasi juga oleh kata-kata pemazmur 138, lahirlah keinginan untuk memperkuat ikatan persaudaraan untuk semakin bertumbuh dalam empati dan pengetahuan bersama. Selepas evaluasi pengembangan fase pemilihan yang kita simpulkan kemarin, kita terus memperdalam dua tema yang dikerjakan dalam bab pertama; misi antarbudaya dan masa jabatan.

Pada sore hari, komisi editorial menyajikan kepada kita suatu gambaran umum yang sangat baik mengenai pekerjaan atau misi-misi yang dijalankan selama periode tersebut hingga saat ini. Setelah laporan singkat komisi editorial ini, ruang pertemuan berubah menjadi ruang diskusi panjang kecuali kesan pertama sebab ada begitu banyak komentar, proposal ambisius untuk perubahan dan modifikasi sederhana; belum lagi amanat teks secara keseluruhan. Dengan demikian, jelaslah bahwa masih ada banyak hal yang bisa dibagikan dan tidak sedikit saja untuk kita pahami.

Sesi terakhir dipimpin oleh Rozendo Urrabazo dan Pedro Belderrain. Keduanya menyajikan secara detail isi dasar dari protocol gerejawi dan kongregasional untuk, “Perlindungan anak di bawah umur dan kaum lansia”. Bab ini membagikan sebuah penglihatan dan bersama menghirup suasana daya pengamatan. Di atas keragaman opini dan visi kontras yang hadir dalam ruang kapitel, hasrat untuk berfokus pada tujuan kita bersama, yaitu misi, akhirnya keluar sebagai pemenang. Bagi kita pendengar dan pelayan Sabda Allah, pengalaman akan kuasa transformatif Yesus Kristus adalah poros dimana perbedaan-perbedaan didamaikan dan diatasi. Dengan demikian, Firman Allah terus mendorong kita untuk semakin berakar dan berani. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Martin, Epi & Okto)

Kapitel XXVI: Diutus Untuk Berani Mewartakan Kerajaan Allah

Nemi, Italia. 1 September 2021. Bulan baru tiba dan dengan itu, doa kami menjadi melodi untuk megawali hari yang dikhususkan bagi pemilihan para penasihat dan prefek general, yang akan menemani Superior Jenderal kita selama masa jabatan enam tahun ke depan.

Para saudara dari Provinsi Jerman mempersiapkan dan memimpin ibadat pagi untuk pemeliharaan bumi rumah kita bersama. Hal ini mengingatkan kita pada saudara-saudara dari Gereja Ortodoks, yang memulai tahun gerejawi pada tanggal 1 September dengan peringatan penciptaan dunia. Kita sebagai umat Katolik diundang juga untuk mendedikasikan waktu bagi pemeliharaan ciptaan selama perayaan yang dimulai pada tanggal 1 September (Hari Doa untuk Penciptaan) dan akan berakhir pada tanggal 4 Oktober (pesta Santo Fransiskus dari Assisi). Kami juga merayakan hari ulang tahun dari saudara kita Emmanuel Linus Olowo, dari Provinsi Nigeria Barat.

Dalam ruang kapitel, Firman Tuhan menyinari hari pemilihan dengan pembacaan teks Injil tentang pemilihan dua belas rasul. Meja general sebelumnya dipimpin oleh: P. Mathew Vattamattam, CMF, sebagai superior general, P. Gonzalo Fernandez, CMF sebagai vikaris dan sekretaris, P. Joseba Kamiruaga, CMF. Setelah menyetujui risalah hari sebelumnya, para bapa Kapitel beralngkah menuju pemilihan dewan general baru.

Di hadapan para bapa kapitel yang hadir, dibacakan beberapa nomor dari konstitusi dan direktori yang terkait dengan pemilihan dan penerimaan jabatan. Selain itu, para Claretian yang hadir, yang telah menerima hasil pemungutan suara hari sebelumnya itu, diberi kesempatan untuk berbicara sesuai keinginan mereka – apabila memiliki alasan atau halangan untuk menerima jabatan kepimpinan baru, yang terpilih dengan suara mayoritas mutlak.

Dengan langkah-langkah tepat, penghitungan suara, konsultasi dan penerimaan secara formal para dewan baru yang terpilih – maka inilah para penasehat dan prefek general untuk priode enam: 2021-2027: Prefek Kerasulan (P. Pedro Belderrain, CMF); Prefek Spiritualitas dan Hidup Komunitas (P. Carlos Sancez, CMF); Prefek Formasi (P. Joseph Mbungu CMF); Prefek Kerasulan Kaum Muda dan Panggilan (Br. Carlos Verga, CMF); Prfeck Bidang Kitab Suci dan Komunikasi (P. Henry Omonisaye, CMF); Prefek Ekonomi (P. Manuel Tamargo, CMF).

Para bapa kapitel menunjukan rasa gembira dan menyampaikan salam kepada dewan general yang baru dengan tepuk tangan yang meriah – dan juga mengucap terima kasih kepada saudara-saudara kita: P. Artur Teixeira CMF dan P. Gonzalo Fernandez CMF – atas jasa mereka pada misi dan kehidupan Kongregasi selama jabatan yang telah berlalu. P Artur selama enam tahun dan P. Gonzalo selama delapan belas tahun.

Pada sore hari, para bapa kapitel membahas berbagai usulan dari komisi pra-kapitel, menyangkut interkulturalitas dan misi. Kemudian, selama perayaan ekaristi yang dimpimpin oleh pater general dan dewanya – kami semua bersatu syukur kepada TUHAN, atas pemerintahan yang baru, yang akan melanjutkan misi sebagaimana telah dimulai oleh kempemimpinan lama. Sebelum perayaan ekaristi berakhir, Pater Mattew Vattamattam – mengumumkan pengukuhan P. Joseba Kamiruaga, CMF sebagai sekretaris general; dan pengangkatan P. Henry Omonisaye, CMF sebagai vikaris general.

Kita berharap, para saudara yang dipercayakan ini, memiliki pelayanan yang berakar ke dalam dan berani keluar; membumi dan berbuah. Semoga Roh Tuhan yang ada pada mereka hari ini, memungkinkan mereka untuk hidup dalam persekutuan dan menemani mereka sepanjang perjalanan mereka. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Ponsy & Mito)