Pesta Claret di Panite: “Caritas Christi Urget Nos”

oleh | Okt 28, 2019 | St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Panite

Panite, Indonesia. Pekikan itu membahana di seantero negeri. Semua yang menamakan diri sebagai Claretian sungguh menantikan tanggal 24 Oktober. Pekikan yang sama juga sedang bergema di Panite, tepatnya di Paroki Santa Theresia Kanak-Kanak Yesus. Para Claretian bersama umat sedang bersukacita dalam Pesta Santo Antonius Maria Claret. Dalam kegembiraan pesta Santo Antonius Maria Claret, paroki juga turut merayakan pesta pelindung paroki, yakni Santa Theresia Kanak-Kanak Yesus, yang sedianya dirayakan setiap tanggal 1 Oktober.

Pada pesta Claret kali ini, Komunitas Paroki Panite bergabung bersama Komunitas Novisiat Claretian Benlutu untuk merayakannya secara bersama-sama. Hal itu terhitung sejak rekoleksi bersama yang dilaksanakan pada Selasa, 8 Oktober 2019 lalu. Pesta yang dilaksanakan pada sore hari ini berlangsung khidmat. Misa dipimpin oleh P. Frederikus Jampur, CMF. Sedangkan kotbah dipercayakan kepada Diakon Agustinus Harun Weruin, CMF. Dalam kotbahnya, diakon Gusti mengajak semua umat yang hadir untuk merenungkan pesta-pesta yang terjalin dalam satu peristiwa iman, yakni Perayaan Ekaristi.

Dalam dua pesta santo/santa ini, kegembiraan juga turut dirasakan oleh ke-25 anak paroki. Hari ini mereka bergembira dengan menerima Komuni Kudus, Tubuh dan Darah Kristus. Diakon Gusti dalam kotbahnya menasihati ke-25 anak ini untuk yakin dan percaya bahwa yang mereka terima nanti bukan sekadar roti dan anggur, namun sungguh-sungguh Tubuh dan Darah Yesus Kristus sendiri.

Selain itu, dalam kotbahnya pula, diakon mengajak ke-25 anak beserta umat beriman yang hadir untuk senantiasa mengikuti Yesus Kristus. Pada kesempatan yang sangat berahmat itu, diakon yang baru saja ditahbiskan itu mengajak umat beriman untuk mencontohi P. Claret. Menurutnya, Claret adalah gambaran “martir putih”. Disebut demikian karena P. Claret tidak menumpahkan darah ketika wafat. Namun, diakon menyebut demikian karena cara hidup Claret yang sungguh kudus. Gelar “martir putih” diperoleh Claret karena sering ia mengikuti doa-doa Gereja, semisal Ekaristi dan brevir setiap hari. Diakon mengharapkan agar setiap orang mencontohi teladan hidup yang demikian.

Pesta santa pelindung paroki dan pesta Bapa Pendiri yang dilaksanakan di Panite ini memuat beberapa kegiatan, yakni Kuis Claret, Lomba Tebe-tebe dan Lomba Dansa. Semua yang terlibat dalam peritiwa iman ini sungguh berbahagia. Selamat Pesta Claret untuk kita semua! Caritas Christi Urget Nos! (Fr. Mario F. Cole Putra, CMF – TOP-er Novisiat Claret Benlutu)