Transformasi Diri Model Abraham

oleh | Sep 15, 2019 | Berita, Wilayah Timor Barat 1

Bejo, Bajawa – Flores, Indonesia. Sebanyak dua puluh satu Misionaris Claretian Regio Indonesia Timur (Timor Barat, Flores, dan Sulawesi Barat) mengadakan Retret Tahunan dan Mini Asembli di Rumah Khalwat Bintang Bethlehem “Sang Timur” Bejo, Bajawa, Ngada, Flores pada tanggal 10 – 17 September 2019. Retret Tahunan regional kali ini dibimbing oleh P. Lukas Jua, SVD, Provinsial SVD Propinsi Ende dengan tema, “Transformasi Diri Model Abraham.”

Transformasi memang merupakan mega proyek sexenium kongregasional dengan tiga kata keramatnya, “Berjalan – Menemani – Menyembah.” Mimpi dan cita-cita Claretian Indonesia-Timor Leste pun meneruskan gerak transformatif-kongregasional ini: “Misionaris, Berjalan, Menemani dan Menyembah.” Menggunakan pendekatan tokoh sambil mencermati momen paling menggugah (exciting moment) dalam anyaman kisah nomadic-transformatif Abraham, renungan Pater Lukas membuka ruang pemahaman yang semakin dalam pada apa artinya transformasi, tidak hanya pada sensus literalis dari tenunan kisah tertentu, tetapi terutama pada sensus plenior – menemukan makna yang lebih dalam dengan menghubungkan teks tersebut dengan keseluruhan makna Kitab Suci, sambil menjimpit maknanya untuk hidup kita saat ini – pesan transformatif untuk hidup di sini dan sekarang ini terasa mengalir dari balik tenunan narasi ini.

Petualangan transformatif ini diteruskan dalam Mini Asembli yang dipimpin oleh P. Frederikus Jampur, CMF (Consultor dan Prefek Kerasulan Delegasi), pada tanggal 16 – 17 September 2019. Mini Asembli ini merupakan momen untuk mengevaluasi sejauh mana tiga proses transformasi (Berjalan-Menemani-Menyembah) berjalan dan dihidupi oleh setiap anggota serta komunitas Claretian sekaligus juga merupakan puncak kunjungan kanonik beliau ke komunitas-komunitas Claretian Regio Indonesia Timur yang dimulai pada bulan Agustus yang lalu. Hadir dalam Retret Tahunan dan Mini Asembli ini komunitas dan perwakilan komunitas Claretian di Regio Indonesia Timur: Komunitas Claretian Paroki St. Maria Fatima Nurobo; Komunitas Claretian Paroki St. AMC Oenopu; Komunitas Claretian Paroki St. Theresia Kanak-Kanak Yesus Panite; Komunitas Claretian Paroki St. Hubertus Sok; Komunitas Claretian Quasi Paroki St. Marinus Puurere Ende; Komunitas Claretian Paroki St. Mikhael Tobadak; Pra Novisiat Claret Kupang; Novisiat Claret Benlutu; Seminari Hati Maria Kupang; Komunitas Claretian Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo dan Claretian House Kupang.

Retret Tahunan dan Mini Asembli ini ditutup dengan outing bersama di Wae Pana Soa dan kampung tradisional Bena. Suguhan keindahan alam Bajawa cukup menggairahkan petualangan sang misionaris untuk terus berlangkah, seperti Abraham yang selalu tinggal dalam kerinduan kepenuhan janji Allah pada setiap kisah nomadik-transformatifnya. Kisah missioner-kemuridan kita pun bergerak dalam alur nomadic menuju kepenuhan transformasi saat “Allah menjadi semua di dalam semua” (1Kor 15:28).