English Camp di Komunitas Pra Novisiat Claret

Matani, Kupang. Liburan tidak selalu berarti momen untuk berhenti belajar. Itulah yang dialami Komunitas Pra-Novisiat Claret (PNC) Kupang. Untuk mengisi waktu liburan pembelajaran akhir semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, Komunitas PNC mengadakan kegiatan English Camp 2024 selama 12 hari pada 8-20 Januari 2024.

Para peserta terdiri dari 10 Postulan CMF, 17 Aspiran CMF, dan 2 Postulan dari Kongregasi Misionaris Claretian (MC). Mereka dipandu oleh 5 tutor yang juga sekaligus penyelenggara English Camp 2024, yakni Miss Regi, Miss Annie, Miss Wiwin dan P. Metodius Manek, CMF.

English Camp adalah suatu kesempatan untuk mengembangkan Bahasa Inggris dengan gaya yang menarik. Bahasa Inggris itu lebih merupakan satu skill, bukan pengetahuan teoretis belaka. Dampaknya lebih kepada skill berbahasa”, demikian ujar P. Metodius Manek, CMF selaku koordinator penyelenggara English Camp 2024, yang akrab disapa Pater Todi. Ia menyampaikan, salah satu hal yang sangat penting bagi peserta adalah pengembangan skill untuk belajar mandiri.

Tema-tema yang Berbeda Setiap Hari

Para tutor bekerjasama untuk merancang tema-tema yang menarik bagi para peserta diskusikan dan kemudian dipresentasikan hasilnya. Tema-tema yang diangkat sangat beragam, seperti Family, Superhero, Garden, Cooking Cook, Travelling, Debate-Government, Amazing Race, Job, Weather, Church dan ditutup dengan Cultural Night.

Setiap tema dirancang dengan dinamika yang berbeda-beda dalam setiap kelompok. Tema tersebut dibuat untuk membangun konsep-konsep berpikir dalam diri setiap peserta. Contohnya, tema Family, para tutor meminta para peserta untuk menulis siapa tokoh yang menjadi panutan (role model) mereka di dalam keluarga. Kemudian mereka mempresentasikan tulisan tersebut pada malam hari.

Menariknya, dengan tema ini para tutor menjamin bahwa setiap peserta menulisnya dengan hati. Selain itu, tujuan utama dari setiap tema ini adalah untuk memperkaya perbendaharaan kosakata dari setiap peserta. Untuk itu, para peserta diharuskan untuk selalu membawa kamus sepanjang kegiatan berlangsung.

Animasi Kegiatan yang Menarik

Kegiatan yang padat biasanya membosankan. Namun, tidak terjadi dengan kegiatan English Camp di tahun ini. Agar para peserta tidak hanya berkutat dengan materi terkait tema saja dan kemudian merasa bosan, maka setiap kegiatan selalu diselingi dengan game vocabulary, bernyanyi, bahkan dance bersama. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan situasi belajar yang nyaman dan kondusif bagi para peserta.

“Dengan keadaan belajar yang nyaman dan kondusif, maka ide-ide akan muncul dengan sendirinya,” ujar Pater Todi. Hal ini sungguh tampak dari berbagai kreativitas yang dimunculkan oleh para peserta English Camp 2024.

Kondisi nyaman itu juga membuat para peserta berani tampil berbicara di depan umum. “Saya banyak belajar bukan hanya dari usaha saya sendiri, melainkan juga dari teman-teman lain. Kepercayaan diri khususnya public speaking saya meningkat, sehingga saya semakin berani berbicara di depan banyak orang”, demikian disampaikan oleh Jefrianus Banusu, salah seorang peserta dari tingkat Postulan CMF.

Hal senada juga disampaikan oleh Antonius Veto Nago, salah seorang peserta dari tingkat Aspiran CMF, “Saya berlatih untuk berbicara dengan baik di depan umum dan dapat mempertahankan argumen ketika berdebat. Saya tidak hanya belajar Bahasa Inggris, tetapi juga diajak untuk berpikir kreatif,” ujarnya.

Menanamkan Nilai Persaudaraan

Disamping menambah pengetahuan bagi peserta, kegiatan ini juga berhasil menumbuhkan rasa persaudaraan diantara mereka. Penyelenggara English Camp 2024 tidak mengelompokkan para peserta berdasarkan tingkat kemampuan mereka, tetapi meleburnya menjadi lima kelompok kecil dengan kemampuan Bahasa Inggris yang beragam. Dengan demikian, dalam dinamika kelompok, para peserta menjadi lebih aktif dan saling membantu.

“Secara umum kegiatan ini sukses dan sesuai ekspektasi. Harapan selanjutnya, setiap peserta English Camp tahun mendatang terdorong untuk mempunyai kemauan untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, metode dan dinamika English Camp perlu mendapat perhatian khusus agar memungkinkan semua ekspektasi tersebut terwujud,” tutup Pater Todi. (Laporan Junedi Tamba, Siprianus Manafe, Geri Gizindo Lake dan Fransiskus Xaverius Charlos Lado Hadjon (para aspiran CMF))

Writing Practice: Menulis Jurnal Penelitian Dosen dan Mahasiswa

Lasiana, Kupang. Dalam rangka menunjang kemampuan soft skill dalam bidang menulis, komunitas Seminari Hati Maria Kupang mengadakan kursus menulis jurnal ilmiah. Kursus ini dilaksanakan dengan bimbingan P. Peter Tan, SVD. Tema yang diusung dalam kursus ini adalah “Writing Practice: Menulis Jurnal Penelitian Dosen dan Mahasiswa”. Kegiatan ini terlaksana selama tiga hari, yakni pada 8-10 Januari 2024, bertempat di Aula Seminari Hati Maria, Kupang.

Dalam kursus yang tersebut, P. Peter Tan, SVD memaparkan materi tentang cara menulis artikel yang benar dan sistematis, defenisi jurnal, manfaat menulis jurnal ilmiah, dan unsur-unsur penting dalam karya jurnal ilmiah.

Tidak hanya memberikan teori semata, P. Peter Tan, SVD juga mengajarkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penulisan jurnal. Para fratres diminta untuk menentukan topik, membuat judul, dan menemukan jurnal ilmiah yang sesuai dengan topik dari para peserta yang mau menulis sebuah artikel ilmiah. Setelah menentukan topik dan membuat judul, para peserta diminta untuk menulis pendahuluan dan metode penelitian yang digunakan dalam artikel ilmiah.

Tulisan yang sudah setengah jadi, kemudian dikoreksi oleh P. Peter Tan, SVD selaku mentor menulis jurnal. Setelah dikoreksi, P. Peter Tan, SVD meminta para fratres untuk melanjutkan penulisannya sampai selesai.

Para fratres komunitas SHM mengaku senang dengan proses yang terjadi dalam kursus tersebut. Fr. Kristo Suri, CMF yang menjadi salah satu peserta penulisan jurnal tersebut mengatakan bahwa kursus tersebut sangat membantunya untuk memahami dunia tulis menulis, khususnya dalam hal menulis jurnal.

Semoga kursus ini membantu para frater untuk semakin berkembang dalam dunia tulis-menulis, dan terlebih misi pelayanan Injil ke seluruh dunia.

Penerimaan P. Tian Cangkung, CMF dan Perutusan P. Niko Ilan, CMF dan P. Gunther Nitbani, CMF

Lasiana, Kupang. Salah satu ciri hidup seorang misionaris Claretian adalah hidup dari satu tempat ke tempat lain. Cara hidup ini senada dengan yang dikatakan Tuhan sendiri: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Mat 8:20). Sabda yang mengingatkan seorang misionaris yang terus bergerak mengadakan perjalanan perutusan.

Momen tersebut terjadi di Komunitas Claretian House-Kuria. Pada pagi hari, Senin (8/1/2024), mewakili superior komunitas CH-Kuria, P. Nikolaus Ilan, CMF mengadakan acara serah terima jabatan superior kepada P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF menjadi superior komunitas CH. Serah terima jabatan superior tersebut dilambangkan dengan pemberian dokumen-dokumen komunitas seperti laporan pertemuan komunitas, kronik komunitas, dan beberapa dokumen penting lainnya.

Sementara itu di malam hari, komunitas mengadakan acara perutusan untuk P. Nikolaus Ilan, CMF dan P. Guntherdius Jefri Nitbani, CMF. P. Niko Ilan, CMF menjalankan perutusan misionernya di Paroki Tanjungbalai, Sumatra utara. Sedangkan P. Gunther Nitbani, CMF diutus ke Paroki Tobadak, Sulawesi Barat.

Momen bahagia perutusan tersebut juga menjadi acara syukur bagi komunitas CH-Kuria yang baru saja memiliki seorang superior baru dan acara syukur ulang tahun P. Gunther Nitbani, CMF.

Acara syukur nan sederhana tersebut dihadiri oleh para saudara dari Komunitas SHM, Komunitas PNC, Komunitas TZYM, para suster MC, dan beberapa tamu undangan.

Selamat bermisi bagi ketiga pater di tempat misi yang baru!

Pertemuan dan Evaluasi Para Frater TOM-er 2023/2024

Kupang, NTT. Untuk meningkatkan ketajaman misioner selama menjalani masa TOM (Tahun Orientasi Misi), Prefek Formasi mengadakan pertemuan dan evaluasi bersama para frater TOM. Pertemuan dan evaluasi tersebut diadakan secara online via zoom pada 8-9 Januari 2024. P. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF selaku prefek formasi bertindak sebagai moderator selama pertemuan berlangsung.

Tujuan dari pertemuan dan evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana proses konsolidasi dari setiap frater TOM di tempat misi mereka masing-masing. Dengan demikian, para frater TOM terbantu untuk semakin terlibat dalam melaksanakan misi bersama komunitas di tempat misi masing-masing.

Dinamika pertemuan dengan para frater TOM dibuka dengan lectio divina singkat bersama, kemudian dilanjutkan dengan sedikit kata pengantar dari P. Valens Agino, CMF. Selain itu, ada juga sesi sharing pengalaman dari para frater TOM terkait kehidupan mereka selama menjalani masa TOM tersebut. Pengalaman-pengalaman para frater TOM menjadi pemantik inspirasi untuk berdiskusi dalam pertemuan dan evaluasi. Adapun juga para formator memberikan masukan yang baik bagi para frater TOM dalam menjalani masa TOM kedepannya.

Mereka yang terlibat dalam pertemuan dan evaluasi ini adalah P. Valens Agino, CMF; P. Doddy Sasi, CMF, para formator di rumah-rumah formasi para frater, yakni P. Ferdy Melo, CMF, P. Yohanes Paulus I, CMF, P. Yohanes Dari Salib Jeramu, CMF, P. Yohanes Don Bosko Asmarudin, CMF, P. Damasus Sumardi, CMF; dan para frater TOM yang tersebar di komunitas-komunitas Claretian dan di lembaga-lembaga pendidikan, yakni Fr. Wilfridus Mau, CMF (Tomer Seminari Kisol), Fr. Sirilus Towa, CMF (Tomer Seminari Gabungan Labuan Bajo), Fr. Bernadus Boli (Tomer Mandala), Fr.  Dowen Helan, CMF (Tomer Wayun-Palurejo), Fr. Stanislaus Erson, CMF (Tomer Jakarta), Fr. Yanuarius Asan Berek, CMF (Tomer Jakarta), Fr. Armandino A. da Costa (Tomer Fohorem), Fr. Adolfo M. de Deus, CMF (Tomer Lolotoe), Fr. Densi D. Panggo, CMF (Tomer Salele), dan Fr. Emilius Aran, CMF (Tomer Nurobo).

Pemberkatan Pondok Claret di Linamnutu

Linamnutu, TTS. Bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan, P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF memberkati rumah pastoran di Linamnutu, pada Minggu sore (7/1/2024). Rumah tersebut diberi nama Pondok Claret.

Rumah yang berlokasi di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan tersebut memiliki 1 ruang tamu, 1 kapela, 1 ruang tengah besar sekaligus ruang makan, 3 kamar, dan 1 ruang kerja. Rumah tersebut dibangun setelah rumah sebelumnya yang terbuat dari kayu bebak dilahap si jago merah beberapa waktu lalu.

Rumah ini nantinya akan ditempati oleh P. Adrianus Manek Rusan, CMF dan P. Antonius Moruk, CMF. Dengan bertempat tinggal di rumah tersebut, kedua saudara kita ini akan mengontrol dan mengawasi semua pekerjaan terkait pertanian di Linamnutu dan Bena.

Yang hadir dalam pemberkatan itu adalah Dewan Delegasi Indonesia-Timor Leste, para pater dari komunitas paroki Panite, dan para penggarap yang berdomilisi di Linamnutu.

Semoga dengan pemberkatan rumah baru ini, berkat Tuhan senantiasa tercurah kepada semua yang tinggal di rumah tersebut.

Galeri Foto

Perutusan P. Ferdy Melo, CMF dan P. Yohanes Paulus I, CMF

Lasiana, Kupang. Menjalankan perutusan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup seorang misionaris Claretian. Untuk itu, dengan dikeluarkannya Inter Nos edisi XXI Desember 2023, maka setiap misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste mesti menjalankan perutusan itu yang ditandai dengan perpindahan dari satu komunitas ke komunitas lain.

Dalam momen inilah, maka komunitas Seminari Hati Maria mengadakan acara perutusan untuk P. Yosep Ferdinandus Melo, CMF dan P. Yohanes Paulus I, CMF. Acara perutusan tersebut diadakan di Halaman Tengah komunitas pada Selasa (2/1/2024).

P. Yanpol I, CMF bergabung dengan komunitas SHM sejak Juni 2023, sedangkan P. Ferdy Melo, CMF sudah menjadi bagian dari komunitas SHM sejak ditahbiskan menjadi imam pada tahun 2008. P. Ferdy Melo, CMF diutus ke Wisma Skolastikat Claretian, Yogyakarta dan P. Yanpol I, CMF diutus ke Biara St. Antonius Maria Claret, Sinaksak.

Dalam rangkaian perutusan ini, juga dilaksanakan acara serah terima jabatan dari superior lama ke superior baru dan dari ekonom lama ke ekonom baru Seminari Hati Maria. Serah terima jabatan ini menunjukkan kontinuitas dan stabilitas dalam kepemimpinan komunitas serta kesinambungan dalam pengelolaan keuangan.

Malam perutusan kedua misionaris ini dihadiri oleh para misionaris dari komunitas PNC, komunitas CH-Kuria, komunitas TZYM, para suster MC, dan beberapa kerabat terdekat.

Perutusan ini merupakan bukti nyata dari semangat dan komitmen delegasi untuk membantu para frater untuk menjadi misionaris yang sejati. Semoga kedua saudara kita ini diberikan kekuatan dan kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas baru mereka sebagai formator dan memberikan pengaruh positif bagi para formandi.

Galeri Foto

Pentas Seni Budaya: Dari NTT untuk Dunia

Lasiana, Kupang. Para frater postulan CMF, para suster MI, dan para suster CB menggelar sebuah pentas seni yang spektakuler, pada Rabu (13/12/2023). Pentas seni ini sedianya menjadi kegiatan penutupan untuk matakuliah Pengantar Sosial Budaya. Namun, lebih dari itu, pentas seni ini bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan budaya-budaya yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tema yang diusung dalam kegiatan malam kreasi seni ini adalah Unity in Diversity. Melalui semangat dari tema tersebut, peneyelenggara pentas seni kali ini menampilkan berbagai jenis mata acara yang berkaitan dengan budaya NTT yang dikemas dalam tarian, nyanyian, dan drama. Para peserta acara dengan penuh semangat membawakan pertunjukan yang memukau, menghidupkan kembali tradisi nenek moyang, dan cerita-cerita kuni yang telah mejadi warisan budaya NTT.

Pentas bertabur budaya ini memberikan kesempatan kepada penonton yang hadir untuk menikmati dan belajar tentang kekayaan budaya NTT. Dengan demikian, acara ini memberi edukasi yang baik, menyenangkan, dan menginspirasi bagi perkembangan dan promosi kekayaan budaya NTT di mata dunia. Di balik itu, ada harapan agar semakin banyak orang yang tertarik untuk menjelajahi dan mempelajari budaya-budaya di NTT.

Melalui acara ini, para frater postulan CMF, para suster MI, dan para suster CB berharap agar kaum biarawan/biarawati semakin mencintai dan menghargai budaya masing-masing. Mereka juga diharapakan siap untuk menerima dan menghormati budaya baru di mana pun mereka diutus.

Menurut pemantauan, hampir sekitar 50 orang memadati aula Claret yang menjadi venue pentas seni tersebut. Penonton yang hadir antara lain dari komunitas CH Kuria, Komunitas Seminari Hati Maria, Komunitas Pra Novisiat Claret, para suster RVM, para suster CB, para dosen, dan kelompok orang muda AMC.

Galeri Foto

Pelatihan Pengolahan Sorgum, Rumput Laut, Pisang, dan Gula Lontar oleh Komunitas SEPEKita

Lasiana, Kupang. Komunitas SEPEKita kembali menggelar pelatihan bersama pengolahan pangan lokal menjadi produk bernilai ekonomis, pada Sabtu (9/12/2023). Pada kesempatan pelatihan kali ini, produk yang digunakan untuk pelatihan adalah sorgum, rumput laut, pisang dan gula lontar.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan secara langsung cara mengolah sorgum, rumput laut, pisang, dan gula lontar menjadi produk cemilan sehat, seperti biskuit, keripik, dan produk makanan lainnya.

Bahan-bahan pangan yang menjadi produk pelatihan ini sengaja dipilih dengan mengingat bahwa bahan-bahan tersebut memiliki potensi yang luar biasa bagi pasar UMKM. Dengan demikian, para peserta diajak untuk melatih keterampilan dengan mengolah produk-produk pangan lokal tersebut menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Para peserta yang turut hadir dalam pelatihan tersebut terlihat sangat antusias dengan kegiatan ini. Pelatihan ini memberi para peserta pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengolah bahan pangan lokal yang rupanya ada di sekitar mereka.

Ibu Yustin Sadja selaku pemberi pelatihan ini berharap, kegiatan pengolahan bahan pangan lokal seperti ini dapat mendorong masyarakat untuk mengembangan usaha cemilan sehat berbasis bahan pangan lokal.

Pelatihan pengolahan bahan pangan lokal yang diprakarsai oleh Komunitas SEPEKita ini dilaksanakan di Aula Claret. Para peserta yang terlibat dalam pelatihan tersebut adalah anggota Komunitas SEPEKita, para frater misionaris Claretian, dan beberapa anak muda yang tergabung dalam kelompok AMC.

Galeri Foto

Misionaris Claretian Wilayah Timor Barat I Mengadakan Rekoleksi Bersama di Komunitas Pra Novisiat Claret

Matani, Kupang. Para misionaris Claretian wilayah Timor Barat I menggelar rekoleksi, pada Sabtu, 9/12/2023, bertempat di Komunitas Pra-Novisiat Claret, Kupang. Rekoleksi ini dipimpin oleh Br. Hieronimus Ngampu, CMF.

Tema rekoleksi yang menjadi bahan permenungan kali ini adalah “Impian Keempat: Kerasulan, Kaum Muda, dan Panggilan”. Isi dari impian keempat itu adalah “Kita impikan suatu organisme yang berani dan itineran bergerak ke periferi geografis dan eksistensialis sesuai dengan tuntutan Roh dan Gereja: kaum pinggiran, kaum terabaikan, kaum miskin, kaum muda, kaum awam dan keluarga”.

Inspirasi materi rekoleksi yang dimanfaatkan oleh Br. Hiron berasal dari Dokumen Konsili Vatikan II (Apostolicam Actuositatem), Konstitusi dan Direktori Claretian, dan Dokumen Kapitel Umum. Selain dari dokumen-dokumen ini, Br. Hiron juga berbagi kisah pengalaman hidup selama bertugas untuk menangani kaum muda dan menjadi bagian dalam aksi panggilan.

Dalam materinya, Br. Hiron mengajak para misionaris claretian untuk merenungkan kembali panggilan mereka sebagai misionaris. Ia mengingatkan bahwa panggilan mereka adalah untuk melayani kaum muda dan membawa mereka kepada Yesus Kristus.

Ia juga mengajak para misionaris claretian untuk terus berkarya dengan semangat apostolik. Ia mengatakan bahwa dunia membutuhkan kehadiran misionaris claretian yang bersemangat untuk mewartakan Injil, yang bersemangat untuk melayani kaum muda, dan membantu orang muda menemukan panggilan hidupnya.

Dinamika rekoleksi ini terdiri dari materi yang dibawakan oleh Br. Hiron, CMF, refleksi dan pengakuan, sharing, adorasi, dan makan siang bersama komunitas PNC.

Rekoleksi di akhir tahun 2023 kali ini dihadiri oleh semua misionaris Claretian yang berdomisili di wilayah Timor Barat I, yakni Komunitas Pra Novisiat Claret, Komunitas Seminari Hati Maria, Komunitas Curia CH, dan Komunitas Taman Ziarah Yesus-Maria Oebelo.

Galeri Foto

Puncak Pesta Claret 2023 di Paroki Santo Antonius Maria Claret, Oenopu

Oenopu, Timor Tengah Utara. Paroki St. Antonius Maria Claret, Oenopu menjadi saksi dari sebuah perayaan yang tak terlupakan, dalam rangka puncak Pesta Claret 2023. Pesta yang ditunggu-tunggu oleh para Claretian di seantero dunia ini menggabungkan momen perayaan St. Antonius Maria Claret yang dirayakan setiap tanggal 24 Oktober, dengan momen penting lainnya, yakni pesta perak 25 tahun hidup membiara dari lima pater Claretian dan syukur atas tahbisan suci dari lima imam baru Claretian.

Pembagian Sembako dan Pelatihan Pengolahan Bahan Lokal

Momen puncak Pesta Claret 2023 di Oenopu dibuka dengan pembagian sembako. Pembagian sembako ini diperuntukan bagi keluarga kurang mampu yang berdomisili di paroki pusat maupun di stasi-stasi yang tersebar di wilayah paroki. Kegiatan bertajuk “Aksi Bulan Claret: Menebar Kasih, Menabur Harapan, Menuai Kehidupan demi Keutuhan Ciptaan” ini terselenggara berkat kerja sama Paroki St. Antonius Maria Claret dan tim Solidaritas dan Misi (SOMI) melalui Komunitas SEPEKita. Selain itu, Komunitas SEPEKita juga mengadakan pelatihan pengolahan produk lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Kegiatan bagi-bagi sembako dan pelatihan pengolahan produk lokal ini merupakan bagian penting dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial bagi mereka yang membutuhkan bantuan. Sembako yang dibagikan berupa beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya. Para sukarelawan dari pihak paroki maupun dari pihak komunitas bekerja keras untuk memastikan bahwa bantuan tersebut sampai kepada mereka yang membutuhkannya. Sedangkan bahan-bahan yang dipakai untuk pengolahan berupa ubi, labu, asam, dan lainnya.

Misa Puncak Pesta Claret 2023

Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste secara sengaja memilih Paroki St. Antonius Maria Claret, Oenopu sebagai venue puncak Pesta Claret 2023 karena nama pelindung paroki adalah St. Antonius Maria Claret. Misa puncak Pesta Claret 2023 dirayakan pada 24 Oktober 2023 pukul 15.30 yang dipimpin oleh P. Yos Markus Arkian, CMF sebagai selebran utama. Misa dirayakan secara semarak bersama seluruh umat paroki.

Selain itu, dalam pesta yang sama, dirayakan pula 25 tahun hidup membiara dari lima pater Claretian, yakni P. Dami Tasaeb, CMF; P. Gab Bahan, CMF; P. Justino Galvao, CMF; P. Fenz Poca, CMF; dan P. Yos Markus, CMF. Adapula perayaan syukur atas rahmat tahbisan imamat dari lima imam baru yang ditahbiskan pada 18 Oktober 2023 lalu.

Setelah Misa, semua yang hadir dalam pesta tersebut disuguhkan dengan acara-acara, seperti tarian bersama, dance dari anak-anak sekami, nyanyian, dan lain sebagainya.

Galeri Foto