Fohorem. Timor Leste. Bertepatan dengan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya, Perayaan Ekaristi pelantikan dan serah-terima pastor Paroki Hati Tak Bernoda Maria, Fohorem berlangsung meriah. Perayaan pengukuhan ini dipimpin oleh Romo Vikjen Keuskupan Maliana, Lucio Norberto de Deus. Dalam homilinya, Romo Vikjen mengajak pastor paroki baru, P. Belarmino da Costa Oliviera, cmf untuk selalu membangun kesetiaan dalam mendengarkan suara Sang Guru, yang hadir melalui berbagai macam jeritan umat yang dilayani. Kepekaan untuk mendengarkan suara Sang Guru tersebut dibentuk dalam kerinduan spiritual untuk “naik ke atas gunung keheningan” dan mengalami Allah yang berbicara; sesudah itu berani “turun gunung” untuk mengalami hidup dan jerih-lelah perjalanan kemuridan umat Allah.
Dalam perayaan berahmat ini juga, Romo Vikjen juga mengucapkan terima kasih kepada P. Norberto Tai Soco, cmf yang telah berjalan dan menemani umat Allah selama berkarya sebagai pastor paroki di Fohorem serta mengharapkan yang terbaik bagi perutusan barunya di ACH Hera.
Hadir dalam perayaan pelantikan ini Koordinator Misi Claretian Wilayah Timor Leste, P. Augusto Campos dos Santos, cmf, Superior Komunitas Claretian Fohorem, P. Titus Germanus Tae, cmf, beberapa rekan imam dan Misionaris Claretian yang berkarya di wilayah Keuskupan Maliana: Salele, Lolotoe dan Fohorem. Kita mendoakan agar pastor paroki baru selalu bersemangat dalam menggembalakan umat Allah untuk semakin mengalami Allah dalam hidup dan menuntun mereka untuk semakin mengalami shalom-eirene – kesejahteraan lahir dan bathin.
P. Mino, cmf (Pastor Paroki baru) dan P. Norbert, cmf (Pastor Paroki sebelumnya)P. Belarmino da Costa Oliviera, cmf sedang mengucapkan janjiP. Titus Geremanus Tae, cmf (Kiri – Superior Komunitas CMF Fohorem) dan P. Augusto Campos dos Santos, cmf (Kanan- Koordinator Wilayah Timor Leste
Salele – Timor Leste. Setiap momen peralihan tugas dan tanggung jawab merupakan kesempatan untuk memaknai secara baru kepercayaan yang diberikan oleh lembaga atau komunitas tertentu. Hari ini, Kamis, 05 Agustus 2021, dalam balutan sukacita dan segenggam harapan, di Gereja Paroki St. Antonius Maria Claret Salele, Timor Leste dilaksanakan upacara pelantikan pastor paroki baru, P. Irenius Neonbanu, cmf. Misionaris asal Noemuti, TTU – NTT – Indonesia, yang sebelumnya berkarya di Paroki San Jose Aimutin, Dili ini menggantikan P. Yohanes Paulus I, cmf, misionaris kelahiran Welamosa, Ende, NTT – Indonesia yang juga cukup lama berkarya di paroki ini.
Upacara pelantikan pastor paroki ini berlangsung dalam Perayaan Ekaristi yang khidmat dipimpin oleh Pe. Lucio Norberto de Deus, Vicario Geral Diocese Maliana. Hadir dalam perayaan berahmat ini, komunitas Claretian Salele dan umat Paroki St. Antonius Maria Claret. Kita berharap P. Ren, demikian sapaan akrabnya, mampu meneruskan semangat misioner “cura animarum” bagi semua umat Allah di Salele seperti yang diwariskan oleh St. Antonius Maria Claret, terutama membangkitkan pengharapan umat di tengah kecemasan global dan himpitan beban hidup akhibat pandemi Covid-19 ini. Terima kasih bagi P. Yanpol untuk pengabdian selama menjadi pastor paroki Salele. Selamat bertugas bagi P. Ren dan P. Yanpol di medan misi barunya masing-masing.
SEMINARI HATI MARIA KUPANG – INDONESIA. Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria (Para Misionaris Claretian) secara global merayakan Hari Ulang Tahun pendiriannya setiap tanggal 16 Juli, tepat pada Pesta Sta. Maria dari Gunung Karmel. Pada tahun ini, Para Misionaris Claretian merayakan hari ulang tahun Kongregasi ke 172 pada hari Jumat (16 Juli 2021). Adapun perayaan tersebut dibalut dalam beberapa peristiwa penting Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste yang melahirkan sukacita besar sebagai kado istimewa bagi Kongregasi Claretian. Sukacita itu lahir dari pemberian diri orang-orang muda yang ingin dibentuk dalam Tanur Hati Maria demi kelanggengan misi Kongregasi.
Pada tahun ini, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste mengalami beberapa sukacita besar. Yang pertama, datang dari dapur Kongregasi di mana sebanyak 23 Postulan Claretian telah diterima menjadi Novis dan resmi memasuki tahun kanonik masa Novisiat pada Kamis (15 Juli 2021). Perayaan Ekaristi dipimpin oleh P. Antimus Melvianus Mali, CMF yang berlangsung di Kapela Novisiat Claret Benlutu, Soe – TTS.
Sukacita berikut datang dari pemberian diri dua frater; Fr. Aloysius Etwino Ganti, CMF dan Fr. Helio Castro Alves, CMF yang secara bebas memberikan diri untuk menerima rahmat tahbisan diakonat melalui tangan Yang Mulia Mgr. Norberto do Amaral, Uskup Keuskupan Maliana di Paroki Sta. Maria Fatima Lolote, Timor Leste pada hari Jumat, 16 Juli 2021.
Selain itu, kabar baik datang dari rumah-rumah formasi di mana tepat pada hari yang sama Jumat (16 Juli 2021) tiga frater; Fr. Edvan Andreas Ru’u, CMF, Fr. Anggalius Yoseph Usfal, CMF dan Fr. Patris Urbat, CMF mengikrarkan kaul kekal di Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Perayaan sukacita ini dipimpin oleh Superior Delegatus, P. Valens Agino, CMF dan disiarkan secara lives streaming youtube pada chanel Claret Tanur.
Pada hari yang sama, P. Nikolaus Ilan, CMF memimpin Perayaan Ekaristi Pengikraran Kaul Perdana bagi 9 Novis yang telah purna menjalankan masa Novisiat. Perayaan Ekaristi mengikuti protokol kesehatan Covid-19 sehingga hanya komunitas dan beberapa karyawan Novisiat yang menghadirinya dan keluarga para frater hanya mengikuti perayaan Ekaristi melalui siaran Chanel Youtube Claret Tanur. Dalam perayaan ini, para Novis mendendangkan lagu-lagu yang syahdu dan berlangsung di Kapela Novisiat.
Sementara itu sebanyak 42 Frater di Seminari Hati Maria Kupang, 23 Frater di Wisma Claretian Yogyakarta dan 7 Frater di Komunitas Sinaksak, Pematang Siantar membaharui kaul kebiaraan. Pembaharuan kaul ini menjadi tanda kelahiran kembali Kongregasi secara baru. Perayaan Ekaristi pembaharuan kaul di Seminari Hati Maria Kupang dipimpin oleh P. Eugenio Paul Madoni, CMF. Dalam homilinya ia bersyukur bahwa Kongregasi selalu lahir secara baru. “Setiap kali kalian membaharui kaul, di sana Kongregasi dilahirkan kembali. Dan hari ini melalui tahbisan diakonat di Lolote, pengikraran kaul perdana di Novisiat, pengikraran kaul kekal di Yogyakarta dan pembaharuan kaul para frater sebenarnya Kongregasi mengalami kelahiran baru,” ungkap P. Dony, CMF dalam homili singkatnya.
Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste selalu mendapat anugerah istimewa dari Tuhan dengan panggilan-panggilan baru. Para Misionaris Claretian terus mengepak sayapnya untuk mewartakan Kabar Baik dan bersama Gereja Lokal membangun iman umat sembari menimba semangat spiritual dari Bapa Pendiri St. Antonius Maria Claret sehingga bersama semangat Kapitel Umum ke 26 Para Misionaris dipanggil untuk semakin “Berakar ke Dalam dan Berani Keluar” untuk menjalankan misi Kristus yang diembankan kepada mereka.
Selamat hari Ulang Tahun Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria ke-172 dan proficiat bagi 109 Misionaris Muda Claretian yang telah memberikan diri untuk menjadi pelayan Tuhan dalam gaya St. Antonius Maria Claret. Semoga semakin banyak orang yang terpanggil untuk melayani Tuhan. Kita adalah misionari dan selalu misionaris. Missionarii Sumus, dan always Missionaries. (Y.A. Siki, cmf)
LOLOTOE – TIMOR LESTE. Pada perayaan ulang tahun Kongregasi Claretian ke 172 dan peringatan Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel (16/07/2021) kedua saudara kita, Fr. Helio Castro Alves, CMF dan Fr. Aloysius Etwino Ganti,CMF telah menerima rahmat tahbisan Diakonat melalui penumpangan tangan Yang Mulia, Dom Norberto do Amaral uskup Keuskupan Maliana di Gereja Paroki Nossa Senhora de Fatima de Lolotoe.
Keseluruhan perayaan penuh syukur dan sukacita ini diawali dengan perarakan dan penyerahan kedua frater calon diakon oleh keluarga kepada Gereja. Kedua frater yang mengenakan pakaian adat Timor diarak oleh keluarga menuju pintu masuk Gereja dan selanjutnya keduanya dipresentasikan ke tangan Bapa Uskup Norberto. Pakaian adat yang dikenakan kemudian dilepas-diganti dengan Alba yang sudah diberkati bapa uskup. Acara ini menunjukkan kepada seluruh umat bahwa keluarga kedua frater dengan rela hati mempersembahkan putra-putra mereka kepada Allah; kepada Gereja-Nya untuk melaksanakan tugas-tugas yang akan dipercayakan Gereja Kudus kepada mereka. Setelah acara simbolis itu perayaan Missa tahbisan Diakonat dilaksanakan dengan khidmat dan meriah. Perayaan ini dihadiri oleh umat Paroki Lolotoe, keluarga dan undangan lainnya. Beberapa imam keuskupan Maliana dan para Claretian, serta biarawan-biarawati dari beberapa kongregasi juga turut hadir memberikan dukungan kepada kedua jubilaris.
Dalam khotbahnya, Bapa Uskup memberi pesan kepada umat seluruhnya untuk selalu menyadari panggilan dan tanggung jawab sebagai orang Kristiani yakni hidup sebagai satu keluarga Allah dan menjadi pewarta, mengajar dan menerangi dunia dengan terang nilai-nilai Injili. Dan secara khusus kepada kedua calon diakon beliau berpesan untuk menjaga komitmen yang hari ini dipersembahkan kepada Allah di hadapan Gereja-Nya. “Jawaban “YA” yang sekarang dikumandangkan berlaku sekali untuk selamanya; sim para siempre, demikan tegas Uskup Norberto.
Syukur kepada Allah atas anugerah yang kepada kedua saudara kita Dkn. Helio CMF dan Dkn. Etwin, CMF. Semoga jawaban “YA” yang mereka haturkan pada Tuhan dapat menjadi seperti jawaban “YA” Bunda Maria yang bersedia menjawab undangan Tuhan untuk berkolaborasi dalam karya penyelamatan Allah. (Dkn. A. Etwino Ganti, cmf)
Yogyakarta – Indonesia. Setiap tanggal 16 Juli merupakan hari bersejarah bagi Kongregasi Claretian. Pada tanggal tersebut Kongregasi Claretian merayakan Hari Raya Pendirian Kongregasi yang pada 172 tahun yang lalu lahir di Vic, Barcelona, tepatnya 16 Juli 1849. Diusianya yang semakin tua ini, Kongregasi Claretian telah bermisi di 69 negara di suluruh belahan dunia. Salah satunya adalah Indonesia-Timor Leste. Di hari yang bersejarah ini juga, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, di hadiai rahmat besar, yakni bertambahnya anggota tiga misionaris berkaul kekal. Ketiga misionaris ini adalah Fr. Patris Urbat, CMF, Fr. Anggalius Y. Usfal, CMF, dan Fr. Edvan Andreas Ru`u, CMF. Ketiga kauliawan ini berkomitmen untuk hidup murni, miskin dan taat dalam Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria untuk selama-lamanya. Komitmen ini mereka kumandangkan dengan lantang dan bebas di hadapan umat Allah yang berkumpul di Kapela St. Antonius Maria Claret Yogyakarta. Perayaan ini tidak dihadiri oleh orangtua dari ketiga kauliawan karena penyebaran virus Covid-19 yang masih meningkat dan darurat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Keluarga mengikuti Perayaan Ekaristi pengikraran kaul kekal ini lewat live streaming channel youtube Delegasi, Claret Tanur.
Perayaan ini dilangsungkan pada hari Jumad 16 Juli 2021, pukul 17:30 sampai selesai di Kapela St. Antonius Maria Claret, Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Perayaan ini dipimpin langsung oleh Superior Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, CMF. Dalam homilinya beliau menegaskan akan radikalitas panggilan Allah atas diri ketiga misionaris ini. Belajar dari pengalaman Nabi Samuel dan Rasul Paulus yang secara radikal menyerahkan diri seutuhnya untuk kehendak Allah. Nabi Elia yang mendengar panggilan Allah dan menjawab “Ya,” untuk rencana Allah bagi manusia. Rasul Paulus dengan lantang mengatakan bahwa segala sesuatu adalah rugi setelah mengenal Kristus. Begitu pula dengan ketiga misionaris yang mengikrarkan kaul kekalnya. Mereka dengan lantang dan berani menjawab panggilan Allah dan bekerja demi Kerajaan Allah secara lepas bebas. Dalam arti menghidupi ketiga kaul mereka dengan tanggung jawab dan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah.
Adapun motto dari ketiga misionaris yang mengikrarkan kaul kekal mereka adalah. Fr. Patris Urbat, CMF, (“Engkau telah memberikan sukacita kepadaku” Mzm. 4:8); Fr. Anggalius Y. Usfal, CMF, (“Ia menyesal, lalu pergi juga” Mat. 21:28-30). dan Fr. Edvan Andreas Ru`u, CMF, (“Hendaklah kamu kaya dalam pelayanan kasih” 2 Kor. 8:7b). Dan tema umum dari perayaan kaul kekal ini adalah “Kuatkanlah Hatimu, Berdirilah Ia memanggil Engkau” (Mrk 10:49).
Selain ketiga misionaris muda yang hari ini dengan lantang mengingrarkan komitmen kekal untuk hidup murni, miskin dan taat di dalam Kongregasi Claretian, ada 23 misionaris muda yang membarui komitmen mereka untuk menghidupi nasehat-nasehat injili, mengikuti Kristus dalam semangat hidup St. Antonius Maria Claret untuk satu tahun. Adapun perayaan pembaruan kaul ini, dilaksanakan di kapela St. Antonius Maria Claret Yogyakarta. Perayaan ini dilangsungkan pada ibadat pagi, yang dipimpin langsung oleh Superior Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, CMF.
Dalam homili singkatnya, beliau menegaskan bahwa kita perlu kembali ke dalam pengalaman kita akan kasih Allah, yang telah memanggil kita. Dengan kembali mengingat pengalaman panggilan kita, kita akan selalu dikuatkan, dan dimampukan untuk menghadapi persoalan dalam panggilan kita dengan rasa sukacita. Sebab panggilan yang kita jalani adalah anugerah cuma-cuma yang dipercayakan oleh Allah kepada kita. Dalam homilinya ini, beliau juga menekankan tegas akan keseriusan dalam menjalani panggilan. Pembaharuan kaul ini menjadi momen memperdalam komitmen akan panggilan dari setiap frater untuk semakin setia dan berakar pada pengalaman akan Allah serta berani keluar untuk menanggapi tantangan dan tuntutan zaman. Adapun ke-23 frater yang membarui kaul ini, terdiri dari frater tingkat I-IV. Dengan jumlah pertingkat, tingkat I: 5 orang, tingkat II: 8 orang, tingkat III: 4 orang, dan tingkat IV: 6 orang. (F. Gedo Baso, cmf)
Kita disebut Putra-Putra Hati Tak Bernoda Maria, karena kita dikandugnya dan mewarisi jiwa keibuannya yang hangat. Itu menjadi alasan logo ini menempatkan Maria yang sedang mengandung pada sentralnya. Yang dikandungnya ada ikon CMF, itu adalah kita yang dikandungnya (kita dibentuk dalam dirinya). Maria tidak hanya mengandung Kongregasi (kita), tetapi Maria selalu memandang Kongregasi hingga di usia yang saat ini.
Bola bumi yang ada di kepala Bunda Maria menggantikan halo, menggambarkan kita semua yang selalu ada dalam ingatan Bunda Maria, dan karena ia Ratu Surga dan Bumi. Dan dari situ ada hulu dari kelima warna melengkung (pelangi), ini adalah dinamika hidup dan juga tersirat 5 benua yang terarah ke Salib (terarah pada Kristus), serta gambaran pluralitas keanggotaan kita (diri kita yang berbeda-beda dalam kesatuan persaudaraan Kongregasi Claretian).
Pada bagian hilir lengkungan warna-warni disambut dengan Salib. Salib unik dan penuh misteri. Salib yang ujungnya ada jari-jari, gambaran spirit Salib yang hendaknya juga ada di jari jemari kita sebagai misionaris Dia yang pernah bergantung di sana. Salib Kristus menekankan dimensi kemartiran kita. Lalu warna hitam pada Salib menyiratkan sesuatu yang bisa membuat kita berpikir positif dengan gelapnya warna hitam.
Hitam adalah warna yang pas di hampir semua desain. Ia membuat warna lain lebih menonjol. Hitam adalah warna yang tersembunyi, misterius dan tidak diketahui. Warna ini menciptakan rasa misteri dan menjaga segala sesuatunya pada dirinya sendiri, tersembunyi dari seluruh dunia. Salib dengan warna hitam menjadikan kita, yang diwakili warna pelangi itu, lebih menonjol atau lebih berarti. Pada saat yang sama Misteri Salib Kristus (warna hitam) tetap menjadi misteri bagi kita. Menarik kita untuk terus menyelidiki Dia.
Terakhir ada gambaran waktu dan nama tempat. Tentang Waktu (tanggal) itu berkaitan dengan hari jadi dan perkembangannya. Menariknya adalah di samping tahun 2021 ada nama Komunitas (Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta), itu menjadi gambaran tentang perkembangan, serta momen kelahiran baru. Angka 172 adalah usia kita yang baru, CMF adalah kita semua. Akhirnya bersama dengan tema perayaan kita, “Beriman dan Beramin – 172”, logo ini hendaknya memberi warna dan mendorong refleksi kita semakin dalam.
Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Every cloud has silver lining; setiap gumpalan awan memiliki pendar cahaya. Demikian pepatah klasik Inggris yang mengisyaratkan bahwa tak ada yang abadi dari sebuah tragedi, selalu ada akhir. Keterasingan dari wabah Covid-19 yang membuat semua terasa mencekam mesti dibungkam. Siapa dan kapan? Claret yang selalu memiliki api cinta kasih telah memberikan kita waktu. Tanggal 16 Juli merupakan momen kongreagasi yang tanpa rasa takut untuk siap mewartakan kabar sukacita. Momen ini pun tidak disia-siakan oleh penerus darah Claret.
Dalam suasana mencekam ini, Para misionaris muda Claretian Yogyakarta mewarnainya dengan kisah-kasih dalam suasana persaudaraan. Salah satunya ialah dengan menyelenggarakan mini tournament menyongsong Hari Ulang Tahun Kongregasi ke-172 sekaligus pembaruan kaul dari ke-23 frater yang akan membarui kaul-kaul kebiaraan mereka pada 16 Juli mendatang. Jenis-jenis tournament dibagi dalam dua bagian yakni indoor dan outdoor. Kegiatan-kegiatan indoor meliputi pertandingan tenis meja, biliar karambol, catur dan juga ular tangga. Sedangkan outdoor meliputi pertandingan futsal, voly dan badminton. Semua anggota komunitas terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini dipayungi tema sederhana, “Beriman dan ‘Ber’-Amin.” Kedua kata ini mewakili suasana batin dan harapan dari setiap anggota komunitas dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih terus menyebar. Atau kalau boleh dikatakan bahwa pandemi Covid-19 ini membawa kita pada sebuah situasi yang tidak baik-baik saja. Walaupun demikian, resiliensi iman hendaknya tetap terawat agar tetap awet.
Hal ini mengindikasikan bahwa ketersituasian kita di tengah pandemi ini menimbulkan daya bagi keberlangsungan hidup komunitas. Daya yang timbul dari kenyataan “patologis” virus corona ini, tidak hanya memberi efek bagi personalitas individu tetapi juga berdimensi komunal. Dalam komunalitas itulah, daya itu semakin membara dan mengkristal. Dimensi tersebutlah yang sebetulnya hendak didramatisasi melalui kegiatan tersebut di atas. Dan lebih dari itu, kegiatan ini sesungguhnya adalah “orkestrasi sederhana” yang hendak mengingatkan kita bahwa di balik setiap negativitas masih terselubung harapan. Namun sekali lagi harapan itu selalu dikokohkan dengan iman. Agar iman dan harapan itu dapat diamini. (Rofinus Hadu, cmf)
Seminari Hati Maria – Kupang. Iman tidak hanya diungkapkan dan dirayakan dalam perayaan-perayaan liturgis, tetapi juga harus berbuah nyata dalam tindakan-tindakan karitatif konkret. Demikian kurang lebih bacaan sudut pandang lain dari tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2021, “Semakin Beriman, Semakin Solider.”
Dalam ikhtiar mewujudkan cita-cita APP 2021 tersebut, Komunitas Seminar Hati Maria Kupang menggagas kegiatan untuk menjawab panggilan Gereja lokal untuk menjadi semakin beriman dan semakin solider dengan sesama di tengah hempasan badai Covid-19 yang belum mengujung ini. Adapun kegiatan untuk memberi makna kemuridan formatif selama masa Prapaskah ini adalah, katekese virtual melalui zoom untuk tiga kategori berbeda: Sekami/Misdinar pada tanggal 13 Maret 2021; Orang Muda Katolik pada tanggal 20 Maret 2021 dan kategori Orang Dewasa pada tanggal 27 Maret 2021. Kegiatan katekese ini ditutup dengan aksi solidaritas berbagi dengan beberapa keluarga yang sangat membutuhkan di tengah hempasan badai pandemi pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Keluarga-keluarga yang mendapat bantuan sembako murah dari Komunitas Seminari Hati Maria dalam kegiatan APP tahun ini adalah keluarga-keluarga yang paling membutuhkan di tiga tempat kerasulan para frater Claretian: Kapela Manuat ada dua keluarga, Kapela Poplae ada dua keluarga dan Kapela Noeltes ada tujuh keluarga. Pada Sabtu, 27 Maret 2021 setelah makan siang, para frater yang sebelum pandemi merebak berkerasulan di kapela-kapela tersebut berangkat untuk membagikan kado Prapaskah sederhana ini ke keluarga-keluarga tersebut. Jauhnya jarak tempuh ke salah satu kapela tersebut karena harus berjalan kaki dan menyusuri sungai, tidak menyurutkan semangat misionaris muda ini untuk berbagi. Fr. Paskalis Tiwu, cmf, sebagai Ketua Umum para Frater SHM mengaku bangga dan senang bisa menjadi rekan seperjalanan dengan saudara-saudara yang paling membutuhkan di tengah badai coronavirus ini. Semoga akhirnya ungkapan iman dan wujud iman, hidup dan menyatu dalam diri setiap murid Kristus.
Nurobo – Atambua. Dalam rangka mempersiapkan Perayaan Paskah, Komunitas Nurobo dan Oenopu mengadakan Rekoleksi Bersama, pada hari Rabu, 24 Maret 2021. Tema yang direnungkan dalam Rekoleksi bersama ini Berakar Ke dalam semangat Santo Yusuf dan Berani Keluar mewujudkan Spiritualitas Santo Yusuf dalam terang Surat Apostolik “Patris Corde” (Dengan Hati Seorang Bapa). Rekoleksi bersama dua komunitas ini berjalan 3 tahap:
Mendengarkan materi rekoleksi yang dibawakan oleh P. Silverius P. Homa, CMF
Waktu permenungan pribadi
Shering bersama atas pertanyaan ini:
Siapa kita ini, dihadapan Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus serta dihadapan sesama manusia yang kita layani?
Apa yang kita bisa buat di Tahun Santo Yusuf (8 Desember 2020 – 8 Desember 2021)?
Ibadat Tobat dan Pengakuan Dosa
Pada kesempatan yang sama ini juga dua komunitas merayakan secara sederhana Ulang Tahun kelahiran dari P. Gabariel Y.N. Bahan, CMF Superior dan Pastor Paroki Nurobo (HUT 25 Maret) dan Frater Top Paroki Nurobo, Fr. Mauritius Okto Nahak (22 Maret) – Liputan Alexius Kedi, cmf.
Menjadi misionaris adalah panggilan dan identitas seorang Claretian. Panggilan dan ikhtiar menganyam identitas tersebut adalah proses yang tak pernah berujung. Inilah kurang lebih cita-cita terdalam dari Program Ongoing Formation bulanan bagi semua anggota Delegasi Indonesia-Timor Leste, agar setiap misionaris selalu merasa berada dalam proses pembentukan yang berkelanjutan dan tidak pernah merasa rampung. Ada kerisauan intelektual, tetapi juga jauh lebih dalam dari itu, ada kegundahan spiritual, lantaran merasa diri belum rampung dan selesai.
Webinar Surat Apostolik Paus Fransiskus, Patris Corde ini adalah salah satu jalan untuk menjawab kerinduan dan kegundahan tersebut. Seminar ongoing formation virtual dengan tema, “Patris Corde dan Relevansinya bagi Misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste” pada Senin, 22 Maret 2021 dibawakan oleh P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF, dosen di Institute for Consecrated Life in Asia (ICLA), Manila, Filipina; dipandu Fr. Petrus Pit Duka Karwayu, CMF, sebagai moderator. Pater Tian, demikian sapaan akrabnya, membagi paparannya dalam tiga bagian: pertama, St. Yosef dalam Kitab Suci, Sejarah dan Magisterium Gereja; kedua, Surat Apostolik Patris Corde dan ketiga, St. Yosef dan Misionaris Claretian.
Dokumen ini tidak hanya mengundang umat beriman dan para Misionaris Claretian untuk mengenang dan menghormati St. Yosep di tahun istimewa, Tahun Santo Yosep (8 Des 2020 s/d 8 Des 2021) ini, tetapi terutama suatu panggilan untuk menghidupi keutamaan-keutamaan St. Yosep sepanjang menekuni ziarah misioner-kemuridan sehari-hari. Keutamaan-keutamaan St. Yosep, kata Pater pengampuh mata kuliah Sejarah Hidup Bakti dan Sejarah Spiritualitas Kristen ini salah satunya misalnya, “harus melahirkan gaya pastoral baru, yaitu pastoral dengan pola pendekatan, Kedekatan (nearness), perjumpaan (encounter) dan kemurahan hati (mercy). Kedekatan menciptakan persekutuan (komunitas) dan rasa memiliki, serta menciptakan ruang untuk perjumpaan. Kedekatan membangun dialog dan menciptakan budaya perjumpaan (culture of encounter). Kemurahan hati adalah kunci.” Pendekatan pastoral semacam ini meninggalkan pola pastoral lama yang “menjadikan pesan injil sebagai ideologi, eksklusif, fungsionalisme, dan klerikalisme,” demikian tandasnya.
Paparan ini dilengkapi juga dengan beberapa input dan pertanyaan dari peserta webinar, antara lain, P. Agustinus Supur, cmf; P. Viktor Dody S. Sasi, cmf, P. Francisco JB Roca, cmf, P. Yohanes Mangge, cmf dan beberapa peserta lainnya. P. Yohanes DS Jeramu, cmf, Prefek Formasi Delegasi, berterima kasih kepada P. Kristian Paskalis Cangkung, cmf atas presentasi dan refleksi yang sangat dalam dikaitkan dengan ziarah misioner sebagai Misionaris Claretian. Mari kita menjadi misionaris dengan Hati seorang Bapa. Selamat merayakan Tahun Santo Yosep bagi kita sekalian (pfm).