Kapitel Umum XXVI: Dewan Konsultores Jendral

Nemi, Italia, 1 September 2021. Pada sesi pagi hari Rabu, 1 September 2021, Para Bapa Kapitel memilih para Dewan Konsutores yang akan membantu pemerintahan Kongregasi selama enam tahun ke depan.

Tim Dewan Jendral adalah sebagai berikut:

Prefek Kerasulan: P. Pedro Belderrain CMF Lahir di: La Felguera, Asturias, Espaa 06/08/1964; Profesi pertama: 08/09/1983; Tahbisan imamat: 21/04/1990

Organisme Mayor: Santiago.

Prefek Spiritualitas dan Kehidupan Komunitas: P. Carlos Enrique Sánchez Miranda CMF Lahir di: Chepén, La Libertad, Peru 07/05/1972

Kaul perdana: 19/01/1992 Tahbisan imamat: 29/11/1997

Organisme Mayor: Peru-Bolivia.

Prefek Formasi: P. Joseph Mbungu-Mutu CMF Lahir di: Kai-Mbungu 30/06/1963

Kaul Perdana: 02/10/1988 Tahbisan Imamat: 21/07/1996

Organisme Mayor: Kongo.

Prefek Pelayanan Kaum Pemuda dan Panggilan: Br. Carlos Horacio Antonio Verga CMF Lahir di: Malabrigo, Santa Fe, Argentina 06/04/1967.

Kaul perdana: 17/01/1993 Organisme mayor: San José del Sur.

Prefek Pelayanan Kitab Suci dan Komunikasi: P. Henry Omonisaye CMF

Lahir di: Kabba 06/11/1973 Kaul perdana: 08/10/1991 Tahbisan Imamat: 10/07/1999

Organisme Mayor: Nigeria

Prefek Ekonomi: P. Manuel Alfredo Tamargo Rodríguez CMF

Lahir di: Gijón 14/01/1960 Kaul Perdana: 25/11/1984 Tahbisan imamat: 17/11/1990 Organisme Mayor: Santiago

(Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Jondri, Ijan & Nino)

Kapitel Umum XXVI: Membangun Sebuah Tim

Nemi, Italia. 31 Agustus 2021. Pertemuan pertama di hari terakhir dalam bulan Agustus berlangsung di seputaran altar Tuhan. Juan Carlos Bartra, Provinsi Peru-Bolivia, memimpin dan meminta peserta kapitel untuk berdoa bagi semua komunitas Kongregasi. Masing-masing dari mereka adalah kelompok kerasulan, Gereja lokal kecil, yang mana di dalamnya Injil menjadi hidup dan misi.

Setelah berdoa untuk komunitas yang hadir di seluruh dunia, peserta kapitel beralih pada discermen tentang organisasi dan profil tim pemerintah baru, yang bekerja sama dengan P. Mathew Vattamattam, yang akan memimpin Kongregasi selama enam tahun ke depan. Di aula kapitel, setelah mendengarkan proposal organisasi yang diajukan oleh Superior Jenderal yang baru terpilih, suara-suara dari semua benua bergema. Kata-kata beberapa hari terakhir telah mengambil warna baru. Waktunya telah tiba untuk mulai membentuk mimpi-mimpi; dan, sebagaimana yang telah kita lakukan sejak Kapitel dimulai, percakapan ganda telah menyalurkan semua energi.

Dialog pertama berlangsung di aula kapitel; dalam pertukaran ide-ide dan masukan-masukan yang kaya, dimana peserta kapitel menerima proposal untuk struktur pemerintahan yang sangat mirip dengan masa jabatan enam tahun sebelumnya. Kedua, kami pergi ke kapel di mana peserta kapitel melakukan diskusi rahasia dalam kelompok empat orang. Ini adalah cara untuk saling membantu membedakan siapa orang yang paling cocok untuk membentuk tim pemerintah. Hasil kerja pagi itu tercermin dalam persiapan konsultasi atau survei, dengan nama-nama konsultan umum dan prefektur.

Pada sesi sore, dimoderatori oleh P. Rosendo Urrabazo, yang berfokus pada hal-hal yuridis, mengenai kriteria Konstitusi provinsi dan delegasi, serta perwakilan organisme mayor dalam Kapitel Umum. Terlepas dari kompleksitas subjek, kinerja moderator yang baik memastikan bahwa semua pertanyaan diklarifikasi dan ditangani dengan kompetensi yang diperlukan, mencapai kesepakatan yang memuaskan untuk semua. Kapitel telah melakukan pekerjaan yang sangat baik sebagai sebuah tim.

Kami menutup hari dengan berdoa untuk Provinsi Peru-Bolivia dan berterima kasih kepada mereka atas pekerjaan misionaris mereka. Besok kita memiliki “hari pemilihan”, hari yang didedikasikan untuk pemilihan para Penasihat Umum. Kami meminta doa-doa dari saudara-saudara sekalian. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Domi & Lian)

Kapitel Umum XXVI: Berakar ke dalam dan berani keluar untuk memimpin, rendah hati dan diberkati untuk melayani

Nemi, Italia. 30 Agustus 2021. Hari yang istimewa dan sangat menyenangkan.Komunitas Kapitel melanjutkan perjalanannya. Sebuah kapitel yang dapat dimengerti dari berbagai sudut pandang. Mereka yang berpartisipasi dalam Kapitel Umum XXVI ini mencoba menemukan bahwa setiap momen memiliki kepentingannya sendiri, dari yang tampaknya biasa hingga yang dianggap paling penting. Hari ini bukanlah hari yang biasa: sebab dalam kalender ditandai sebagai tanggal pemilihan Pemimpin Umum.Seperti hari-hari lainnya, sekitar pukul enam pagi, kapela sudah didatangi beberapa bapa kapitel. Beberapa saat kemudian, ketika Sakramen Maha Kudus tahtahkan, jumlah bapa kapitel bertambah sedikit demi sedikit. Pada pukul tujuh Misa votiv Roh Kudus dimulai. Seperti biasa, alba putih bercampur dengan kehadiran penuh sukacita dari para bapa kapitel yang merupakan Misionaris Bruder.Dalam kapitel kali ini terdapat banyak hal untuk dirayakan. Bersama dengan P. Ronaldo Mazula, CMF, peserta kapitel dari Brazil yang merayakan hari ulang tahunnya, diumumkan dengan gembira juga bahwa setelah dua tahun mengurus VISA, akhirnya dua Frater dari India hari ini dapat melakukan perjalanan ke negara tempat misi baru mereka. Dari semuanya ini ada lagi kegembiraan karena melihat lima konfrater dari India, yang telah berpartisipasi sejak awal dalam Kapitel, yang meninggalkan karantina wajib dan akhirnya tiba di Eropa dan setelah beberapa hari karantina di Nemi, mereka bergabung dalam kapitel umum secara langsung untuk pertama kali.Dengan ketepatan waktu yang dibedakan dari seluruh pertemuan, para bapa kapitel memulai pertemuan mereka pada pukul sembilan. Sebuah teks Injil menurut Yohanes (Bab 21) pertama kalinya digemakan pada hari ini. Fasilitator mendorong para perwakilan untuk mendengarkan kehendak Roh secara mendalam untuk berdialog dengan penuh transparansi dan keterbukaan, mempertanyakan kemungkinan pra-penilaian dan kepentingan yang tidak terfokuskan. Percakapan bebas dan rahasia, secara berpasang-pasangan, juga diadakan di kapel dan dalam suasana doa.Setelah setengah jam istirahat dan setengah jam adorasi lagi di hadapan Sakramen Mahakudus, dengan hanya mereka yang hadir di aula kapitel yang memiliki hak ketat untuk melakukan pemilihan, nomor-nomor Konstitusi dan Direktori Kongregasi yang berkaitan pun dibacakan, dan pemungutan suara dilakukan sesuai dengan instruksi yang diterima dari Tahta Suci. Dua orang anggota kapitel, yang tidak dapat meninggalkan negaranya atau mengirimkan suaranya melalui pos, secara resmi mengundurkan diri untuk melaksanakannya, sehingga jumlah pemilih ditetapkan menjadi 76 orang. Sekretaris kapitel, didampingi oleh dua orang anggota kapitel sebagai saksi, mengumpulkan suara dari dua saudara-saudara yang dikarantina di kamar mereka. Mathew Vattamattam, Superior Jenderal dari 2015 hingga 2021, terpilih kembali untuk pelayanan ini setelah memperoleh suara mayoritas mutlak dalam pemungutan suara pertama.

Setelah memenuhi prosedur yang ditetapkan, P. Gonzalo Fernández, wakil ketua kapitel, bertanya kepada superior general terpilih apakah dia menerima keinginan para konfrater? Setelah meminta untuk hening sejenak, P. Mathew menjawab ya, mengacu pada panggilan untuk berakar di dalam Tuhan dan dalam karisma yang diterima dan berani dalam menanggapinya, dan poin-poin yang sangat ditekankan dalam perjalanan kapitel, serta mempercayakan dirinya pada bantuan Tuhan dan kepada para konfrater. Mereka menyambut kata-katanya dengan tepuk tangan yang hangat dan penuh syukur dan, setelah pemilihan dinyatakan resmi dan sah, semua menunjukkan rasa hormat dan terima kasih mereka kepada P. Mathew, sambil menghindari pelukan yang biasanya diberikan (demi kehati-hatian pada covid) namun mereka menyapanya dari hati.

Hanya butuh beberapa menit bagi media sosial dan telepon untuk mengucapkan selamat kepada Superior Jenderal baru dalam Kongregasi. Salam, penuh kasih sayang, datang dari seluruh dunia dan dari seluruh keluarga Claretian. Peresmian, yang juga mendalam dan mengharukan, mengumpulkan seluruh komunitas kapitel di kapel, di mana P. Mathew memimpin pada waktu doa dan meminta restu dari semua anggota.

Setelah menikmati hidangan yang sehat, namun dalam suasana penuh sukacita, para bapa kapitel melanjutkan pekerjaan mereka di ruang kelas, sambil membiarkan diri mereka istirahat ekstra setengah jam. Pada sesi siang, atas permintaan Pater General, mereka membahas struktur yang harus dimiliki dalam kepemimpinan mereka di tahun-tahun mendatang, yang akan mereka dedikasikan dalam beberapa hari ke depan.

Perayaan Vesper dan hasil bahagia dari tes covid malam yang diberikan kepada semua anggota kapitel mengakhiri hari yang sangat intens ini, tetapi di atas semua itu, ada sukacita. Komunitas Kapitel, bersama dengan ribuan pria dan wanita dari seluruh dunia, mengatakan hari ini sebagai: Magnificat! (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Engel, Yohan & Julio)

KAPITEL UMUM XXVI: P. MATHEW VATTAMATTAM CMF, TERPILIH KEMBALI SEBAGAI SUPERIOR GENERAL

Nemi, Italia. 30 Agustus 2021. Pada sesi pagi senin 30 Agustus 2021, Kapitel kembali memilih P. Mathew Vattamattam CMF, sebagai Superior General Kongregasi Misionaris Claretian.

Hari pemilihan dimulai pukul 7:00 pagi, dengan perayaan Ekaristi. Dalam perayaan ekaristi, terang Roh Kudus dimohon untuk membimbing proses disermen dan transendental bagi kehidupan Kongregasi kita.

Pemilihan ini secara resmi dilangsungkan di ruangan aula kapitel pada pukul 9:00, dengan dihadiri 74 bapa kapitel. Dua di antaranya megikuti pemilihan dari kamar dikarenakan masih melakukan karantina. Dan dua orang lagi, tidak dapat melakukan perjalanan ke Roma karena pembatasan Covid-19 di negara masing-masing. Sesi ini dimulai dengan doa Apostolik yang penuh hikmah.

Kemudian, para bapa kapitel berkumpul di kapela di hadapan Yesus Sang Guru untuk berdoa agar proses pemilihan Superior General senantiasa dibawa inspirasi Roh Kudus. Pemilihan tersebut dimulai di ruangan kapitel pada pukul 11:30.

P. Gonzalo Fernández CMF, sebagai moderator yang memoderasi sesi tersebut, memberikan pertanyaan terkait penerimaan hasil pemilihan. Terkait hal itu, P. Mathew menjawabnya dengan bersedia menerima tanggung jawab besar ini. Kata-katanya disambut meriah oleh para bapa kapitel dengan tepuk tangan hangat dan kemudian mereka semua pun bangkit untuk menyapa dan mengucapkan selamat kepadanya.

P.Mathew Vattamattam, CMF, lahir pada tanggal 30 Mei 1959 di Kalathoor, Kerala (India), Paroki St. Maria, Kalathoor.

Dia memulai studi dasarnya di sekolah St. Maria, Kalathoor. Setelah itu ia melanjutkan studinya menegah atas di St. John, Kanjirathanam.

Ia mulai bergabung dalam kongregasi Claretian di komunitas Claret Bhavan di Kuravilangad pada tanggal 3 Juli 1974. Dia mengikrarkan kaul perdananya pada tanggal 31 Mei 1978 dan kaul kekalnya pada tanggal 31 Mei 1984. Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 10 Mei 1986.

Dari tahun 1986-1987 ia dipercayakan sebagai promotor panggilan dan formator bagi aspiran di Claret Bhavan, Kuravilangad. Pada tahun 1987-1988 ia dipercayakan sebagai Promotor Panggilan dan formator seminari menengah di belgaum. Dari tahun 1988-1989 ia ditugaskan sebagai Pastor Paroki St. Maria, Champakulam, Kerala.

Dari tahun 1989-1994 ia melanjutkan studi Licentiate dalam Teologi Sistematis dan Licentiate dalam Psikologi di Universitas Gregorian, Roma.

Pada tahun 1994-1996 ia dipercayakan sebagai Direktur Claret Nivas Retreat House dan magister Novis di Bangalore. Dari tahun 1996-2003 ia ditetapkan untuk menerima tugas sebagai magister Novis dari Provinsi Bangalore.

Dalam Kapitel Umum XXIII, yang diadakan di Roma pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Konsultator Umum dan Prefek Formasi. Lalu, pada tahun 2009 ia terpilih kembali ke tugas yang sama.

Dalam Kapitel Umum XXV ia terpilih sebagai Superior General ke-13, dan pada kapitel yang ke-26 sekarang ini ia kembali dipercayakan sebagai Superior General untuk enam tahun ke depan. (Ringkasan Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Bady & Nus W.)

KAPITEL UMUM XXVI: “MENJADIKAN IMPIAN TUHAN IMPIAN KITA”

Nemi, Italia. 28 Agustus 2021. Impian Tuhan tetap, yakni menjadikan dunia yang adil dan damai, dunia di mana rasa syukur yang mencairkan setiap kecemasan, dan kemurahan hati mengalahkan setiap keserakahan. Tuhan mendambakan saat dimana cinta dan rasa saling menghormati dapat menyatukan umat manusia, dan indahnya ciptaan yang akan menjadi harta yang luar biasa. Untuk bagiannya, manusia merenungkan, bermimpi dan bertanya-tanya, dan ketika dia bertindak, dia sudah berada di ruang batin. Mimpi ini dimulai dalam permenungan akan penciptaan, yang ditanggapi dalam keheningan yang agung: St Agustinus yang peringatannya kita rayakan dan kita mohon doanya berujar demikian: “Apa yang saya pikiran tentang mereka: dan bentuk keindahan merekalah yang memberi jawaban (Conf X, VI, 9).

Tepatnya hal inilah yang mengundang kami pada hari kedua ini untuk bermimpi: untuk memimpikan Kongregasi kita akan impian-impian Tuhan. Setelah berbagi dan berdialog dalam kelompok, kami memilih impian yang paling umum dari buah refleksi kami. Demikian cukup menyebutkan beberapa dari impian-impian ini untuk menyadarkan bahwa kita masih bersemangat dengan kharisma dan semangat kerasulan yang telah kita warisi: Tempat-tempat periferi manakah yang membutuhkan kehadiran kita pada hari ini dan sudahkah secara konkrit kita menjaga umat Allah dan ciptaan-Nya dalam misi bersama? Bagaimana kita dapat membuat generasi-generasi baru bergairah tentang Yesus Kristus dan Kerajaan-Nya? Dengan cara apa kita dapat mempromosikan karakter inter-kultural dan antarbenua dari Kongregasi? Bagaimana membangun proyek komunitas dan misi dalam sinodalitas dan antarbudaya? Bagaimana kita bisa berakar dalam Sabda Allah seperti yang dilakukan Maria? Bagaimana kita dapat memperdalam sentralitas Sabda Allah dalam komunitas kita dan dalam realitas orang-orang yang kita layani? Bagaimana kita dapat memberikan inspirasi untuk para Claretian yang telah kehilangan antusiasme kemisionarisan mereka?

Para fasilitator kemudian memberi kami panduan untuk masuk dalam kelompok dan, mempertimbangkan pekerjaan sebelumnya, menulis dengan segera pernyataan mengenai impian kami untuk Kongregasi, sembari mempertimbangkan bahwa bahasa dapat mengubah dan membentuk realitas kami.

Pada sesi kedua pagi ini, kami menyusun pernyataan-pernyataan tentang impian kami dan mencatat bahwa di dalam semuanya itu, kami mengungkapkan unsur-unsur kehidupan dari misi kami yang adalah sumber keberakaran dan pada saat yang sama menjadi sumber keberanian untuk menghadapi tantangan saat ini. Kami menutup sesi Kapitel ini dalam doa dan ucapan syukur dengan sebuah lagu yang menyatukan semua yang telah kami alami selama ini, sebuah lagu yang mengungkapkan “Indahnya Tenunan” (Humberto Pegoraro):

Semakin banyak benang yang dipintal bersama,

semakin cantik desainnya,

mencerminkan warna

yang melukis alam semesta.

Keindahan tenunan

berasal dari kerumitannya.

Butuh banyak kesabaran

untuk menenun kain baru.

Butuh keberanian,

untuk menyulam kegembiraan dan penderitaan

dengan kekuatan tanganmu,

pukulan di dadamu.

Perlu untuk meresmikan bengkel

dimana keragaman hidup,

tempat perlindungan harapan,

tempat kelahiran,

dimana tidak ada yang ditinggalkan

dari pesta dan perjumpaan […]

Pada sore harinya kami menuju ke meja bundar untuk memulai tahap disermen. Menyerahkan diri kami dalam tangan Tuhan, memohon Roh Ilahi untuk mencerahkan komunitas Kapitel dan menjaga kami agar tetap selaras dengan saudara-saudara kami di periferi-periferi. Pemimpin Kapitel kemudian berkonsultasi dengan dewan kapitel tentang apakah sudah bisa untuk masuk ke tahap pemilihan. Dengan suara setuju dan suara bulat, para fasilitator menjelaskan kepada kami proses yang akan memberikan kelangsungan dinamika-dinamika Kapitel, menanggalkan yang lama dan menyambut yang baru.

Dengan demikian, berkat pertolongan Hati Keibuan Maria, proses pemungutan suara juga dimasukkan dalam dinamika dialog dan penilaian. Untuk alasan ini, hal tersebut diputuskan bahwa setelah berbagi impian untuk Kongregasi, kami akan melanjutkan untuk memenuhi tugas yang dipercayakan kepada para kapitularis untuk memilih Superior Jenderal dan dewannya.

Kriteria injili yang digunakan Allah untuk memilih hamba-hamba-Nya juga ada dalam Kapitel kita. Tuhan tidak memandang orang-orang pilihan-Nya seperti yang dipikirkan manusia; Dia melihat ke dalam hati mereka. Dengan alasan ini, kami juga ingin memilih, mengingat impian dan proyek Kongregasi yang muncul dalam terang Sabda dan Dokumen Kongregasi. Kami ingin melihat Kongregasi dengan segala dimensi misionaris dan komunitariannya, tantangan, dan harapan, seperti yang kita jalani saat ini. Kami memohon rahmat untuk mengetahui siapa yang akan dipilih Tuhan untuk memimpin Kongregasi dengan melibatkan pula karismanya.

Kami mengakhiri hari dengan perayaan Ekaristi, dipimpin oleh Uskup Agung José Rodríguez Carballo, OFM, Sekretaris Kongregasi untuk Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan, yang mendesak kami untuk fokus pada Yesus, untuk berkonsentrasi pada misi dan untuk merendahkan diri kita dengan pergi ke periferi-periferi. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Rinto & Erik)

Kapitel Umum XXVI: Anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan (Yl 2:28)

Nemi, Itali. 27 Agustus 2021. Kami memulai langkah baru dari sharing kapitel yang kami impikan bagi Kongregasi di masa-masa mendatang. Doa menjadi kunci panggilan kita dalam membangun kerangka kerja yang menguntungkan mimpi kita saat ini dan saat yang akan datang.

Refleksi hari itu dibuka dengan kunjungan (virtual) oleh Uskup Josep Abella, CMF yang berkomunikasi dengan kami dari keuskupannya di Fukuoka, Jepang. Setelah pengantar singkat yang membawa kami lebih dekat dengan kenyataan di mana ia tinggal. Uskup Josep mengundang kami untuk melakukan discerment secara bebas, tanpa adanya ikatan atau kepentingan tertentu. Untuk itu, ia menunjukkan pentingnya meneladani Yesus Kristus dan mengikuti-Nya sebagai murid sejati; meneladani Pater Claret yang membuat kasih Allah dikenal oleh semua orang; melalui Gereja dan bersamanya bersaksi akan Kerajaan Allah; serta melihat realitas dengan tatapan Yesus dan dari perspektif orang miskin. Dari isu-isu lain, Ia mengajak kita untuk menjadi saksi Allah dan kesaksian Injili melalui hidup persaudaraan, kesiapsediaan misioner untuk berpindah ke periferi-periferi geografis, budaya, eksistensial, dan sosial.

Kemudian, fasilitator Kapitel mempresentasikan rencana kerja untuk hari itu. Berdasarkan latihan rohani, dari masing-masing kapitularis menuliskan apa yang berintuisi sebagai impian Allah untuk Kongregasi. Dari intuisi ini mereka dibagi dalam kelompok dengan jumlah anggota delapan sampai sepuluh orang. Setiap kelompok menggabungkan poin-poin penting dari apa yang dibagikan ke dalam satu mimpi kolektif, serta merumuskan dua pertanyaan untuk mengeksplorasi cara-cara untuk memperdalamnya. Sore harinya, ada tiga putaran kelompok serentak dimana para peserta kapitel mendaftar secara bebas dengan tujuan menggali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari mimpi bersama.

Setelah kembali ke ruang kapitel, kami dikejutkan dengan kunjungan mendadak dari Msgr. João Bráz de Aviz, Prefek Kongregasi untuk Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan (CIVCSVA), dan mengadakan dialog yang terbuka dan menyenangkan bersama peserta kapitel. Dari antara antara poin-poin yang paling menonjol, Kardinal João Bráz mendesak kami untuk terus membuat sendiri proposal transformasi gerejawi Paus Fransiskus dan melakukannya tanpa rasa takut. Bahkan jika perlu untuk merumuskan kembali skema mental kami, cara hidup lama yang sedikit atau tidak ada hubungannya dengan Injil Yesus serta mengakar dalam kehidupan yang dikuduskan, dan bahkan struktur pastoral yang mencegah kita pergi ke pinggiran dengan kesederhanaan dan keberanian, dalam gaya para rasul. Akhirnya, sebelum pergi, Dia memberkati kami dan mendorong kami untuk melanjutkan agenda yang direncanakan dan pekerjaan hari-hari ini kearifan dan proyeksi misionaris. (Ringkasan Kronologi Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Siko, Arman & Karol)